"Kenangan masa kecil pergi bersama orangtua di pasar melihat barang--barang yang ingin dibeli tentu tidak dapat dipungkiri meningkatkan euforia tersebut", ungkapnya.
Ani Berta pun menambahkan bahwa euforia ini juga terjadi karena warga belum memahami vaksinasi sepenuhnya dengan baik, bahkan beberapa warga kerap menyepelekan prokes meski telah divaksin.
Euforia membludaknya pengunjung yang ingin membeli pakaian tanpa mentaati protokol kesehatan tentunya tidak hanya terjadi di pasar Tanah Abang saja, namun juga sempat terjadi di salah satu pusat perbelanjaan di Makassar.
Akibat kejadian tersebut, Mohammad Ramdhan Pomanto selaku wali kota Makassar menegur keras pengelola mall dan juga pemilik tenan.
"Saya tidak segan-segan menutup mall apabila tidak menjalankan protokol kesehatan. Memang kita membutuhkan perekonomian bangkit, tapi tetap jaga protokol kesehatan yang paling penting," ujar Ramdhan Pomanto .
Adapun ragam upaya yang dilakukan dalam menangani pengunjung, Mohammad Ramdhan Pomanto menginstuksikan penjagaan yang ketat di pintu masuk dan juga sub monitoring lewat HP yang dikirim setiap per 1 jam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H