Puasa di Rumah, dari Bikin Takjil Sendiri hingga Bukber Virtual

Masih banyak melakukan aktivitas di rumah ternyata tidak terlalu membosankan, bukan?

Khusus untuk bulan puasa ini, misalnya, kita bisa tetap fokus menjalani ibadah dengan maksimal.

Apalagi jika merasa sudah sedikit tidak kuat atau lemas, perjalanan menuju tempat tidur jadi lebih dekat.

Untuk mencoba-coba sendiri masak juga bisa jadi aktivitas yang menyenangkan di tengah segala keterbatasan ini.

Berikut 5 konten terpopuler dan menarik di Kompasiana, kemarin.

1. Asyiknya Ramadan di Rumah Aja Sambil Belajar Menekuni Hobi Tanaman Hias

Ramadan di rumah aja, menekuni hobi tanaman hias aja | Dokumen Pribadi/Kompasianer Sigit Eka Pribadi

Ternyata bercocok tanam ini asyik juga eh dan ada seninya, mulai dari menyiapkan potnya, memasukkan tanahnya, nyungkil-nyungkil, hingga sampai proses menanam bisa bikin waktu tak terasa. (Baca selengkapnya)

2. Awuk-awuk Ubi Kelapa, Nikmat Pangan Lokal untuk Berbuka

ilustrasi Nikmatnya ubi ungu berbalut kelapa muda kukus. (Foto: Dokumentasi Pribadi/Kompasianer isnaini khomarudin)

Berbicara tentang ubi, Kompasianer Isnaini Khomarudin punya resep unik berbahan ubi ungu yang didapatkan dari seorang teman bloger beberapa tahun silam.

Kompasianer Isnaini Khomarudin sedang punya stok ubi melimpah, maka ia membuat Awuk-awuk Ubi Ungu untuk hidangan berbuka puasa. (Baca selengkapnya)

3. Bukber Virtual, Caranya Beda, tapi Problemnya Sama

Bukber virtual | ilustrasi: Benny Rachmadi via kontan.co.id

Meski virtual, perlunya mengenakan dresscode dan menu wajib yang perlu disiapkan masing-masing peserta bukber tetap bikin repot.

Kamu sudah pernah mencoba bukber virtual? (Baca selengkapnya)

4. Gili Trawangan, "Party Island" yang Mendunia

Ayunan cinta di Gili Trawangan. (Sumber: koleksi pribadi/Kompasianer Tonny Syiariel)

Gili Trawangan, yang disebut "The Most Sociable Island" oleh Lonely Planet berhubungan dengan sejarah pulau ini di masa lalu.

Gili Trawangan ini sejatinya sangat tersohor sebagai "Party Island" atau Pulau Pesta sejak akhir 1980-an. (Baca selengkapnya)

5. Posting Ungkapan Dukacita Nanggala 402, tapi Disusupi Promosi Jualan

Kapal selam KRI Nanggal 402 sewaktu berlayar di Cilegon, Banten. (Foto: CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO/KOMPAS.COM)

Ini tentang etika untuk memperbaiki cara penyampaian supaya menghindari kesan promosi dan komersialisasi.

Inilah sekelumit masalah publikasi yang memerlukan pikiran terbuka, mampu membaca keadaan sosial dan budaya di masyarakat. (Baca selengkapnya)