Perjalanan hidup Kompasianer Alfira Azzahra tidaklah segampang perempuan pada umumnya: sebagai perempuan desa, ia juga sudah menikah pada usia belasan usia, dan riwayat pendidikan yang pas-pasan.
"Saya gagal dalam pendidikan atau sampai pendidikan standar di masa lalu, saya juga gagal dalam asmara di masa lalu faktor desakan pernikahan dini yang tidak mudah untuk ditolak," tulis Kompasianer Alfira Azzahra, mengisahkan masa lalunya.
Tetapi hal-hal tersebut yang telah terjadi tidak membuatnya patah arang untuk menjemput kebahagiaan, yaitu menjadi pribadi manusia/perempuan yang merdeka. (Baca selengkapnya)
5. Kesehatan Perempuan di Desa Tertinggal, Haruskah Juga Tertinggal?
Memang harus diakui bahwa kesehatan perempuan di kota-kota besar yang memiliki akses pelayanan kesehatan lebih mudah.
Akan berbeda ketika dibandingkan dengan kesehatan perempuan di desa-desa terpencil misalnya.
Namun, ada yang menjadi fokus Kompasianer Inosensius I. Sigaze, jika perempuan di desa-desa tertinggal itu sehat, maka keluarga mereka juga akan sehat.
Sayangnnya, perempuan di desa-desa tertinggal itu minim wawasan tentang kesehatan perempuan.
"Wawasan yang minim bisa memicu secara otomatis kesadaran mereka sendiri untuk merawat diri mereka sebagai perempuan," tulis Kompasianer Inosensius I. Sigaze. (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H