Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Berbagai Penjuru Nusantara, Inilah Tradisi-Tradisi Unik Menyambut Ramadhan

12 April 2021   17:20 Diperbarui: 12 April 2021   20:14 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak cara menyambut kegembiraan menjelang bulan suci Ramadhan.

Penyambutan itu tak lepas dari tradisi turun-menurun yang sudah berlangsung sejak zaman leluhur.

Berikut, tradisi-tradisi unik jelang Ramadhan dari berbagai daerah di Nusantara:

Meugang, Makan Daging Sapi di Aceh

Kompasianer Muhammad Nauval mengatakan tradisi meugang merupakan tradisi mengkonsumsi daging sapi menjelang dua hari sebelum memasuki bulan Ramadan dan dua hari menjelang hari raya.

"Namun ada juga yang memilih daging kambing dan kerbau. Ini hanya soal selera," ungkapnya.

Menurut dia, tradisi meugang ini terbilang cukup unik. Pasalnya, sangat kental dan hanya ada di Aceh sekaligus tak lepas dari sejarah.

"Tercatat dalam Qanun Meukuta Alam Al Asyi atau Undang-Undang Kesultanan Aceh, tradisi Meugang pertama sekali dilakukan pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda periode 1607 hingga 1636," tulis Kompasianer Muhammad Nauval. (Baca selengkapnya)

Makan Basamo di Sumatera Barat

Salah satu kebiasaan pada hari Sabtu terakhir sebelum memasuki bulan puasa, masyarakat melakukan gotong-royong membersihkan pandam pekuburan.

Kebanyakan pandam pekuburan atau tempat pemakaman umum di Payakumbuh, Sumatera Barat, bukan disediakan pemerintah, tapi milik jorong atau masyarakat adat di tingkat kelurahan atau desa. Ada juga pandam pekuburan milik komunitas tertentu.

Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang mengatakan punya pandam pekuburan yang relatif luas. "Demikian pula di kelurahan tempat kakak saya tinggal sekarang," tulisnya.

Seusai gotong-royong membersihkan pandam pekuburan, kegiatan yang paling ditunggu-tunggu adalah makan basamo atau makan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun