Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Antara Bakat dan Keterampilan, tapi Inilah Tip Menjadi Chef!

9 April 2021   05:19 Diperbarui: 9 April 2021   05:31 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah Kompasiana dari Element Envato

Siapa bilang menjadi seorang chef harus sekolah dan ikut serangkaian pelatihan terlebih dulu. Menjadi seorang chef juga bisa kok dilakoni secara otodidak.

Seperti Kompasianer Agus Wahyudi ceritakan, saat berbincang dengan Chef Muji. Seorang juru masak andal dan berpengalaman.

Lebih 30 tahun Muji menjadi juru masak. Dia pernah bekerja di sejumlah hotel berbintang di Surabaya dan Bali. Dari jabatan terendah sebagai cook helper atau kitchen assistants, cook, demi chef atau chef de partie, sampai excecutive chef.

Bisa dibilang, Chef Muji belajar memasak secara otodidak, begitu diceritakan Agus Wahyudi.

Selain soal tentang Chef Muji, ada juga tip memelihara dan merawat landak mini dari Kompasianer Yohanes Ishak.

Berikut konten-konten terpopuler di Kompasiana:

Menjadi Chef Itu Bakat atau Keterampilan?

Berdasarkan cerita Kompasianer Agus Wahyudi, Chef Muji sudah lebih dari 30 tahun menjadi juru masak.

Pengalaman bertahun-tahun menjadi chef membuat Muji well informed terhadap makanan-makanan khas Jawa Timur. Salah satunya soto Madura. Kata dia, Soto Madura sejatinya bukan berasal dari Madura, tapi dari Surabaya.

Muji lalu menuturkan pengalamannya. Saat dirinya menjadi executive chef Heritage Club di Surabaya. Di tempat itu, salah satu direksinya adalah Raden Panji Mohammad Noer atau karib disapa HM Noer, mantan gubernur Jatim kelahiran Sampang.

Kala itu, terang Muji, dia sempat kaget saat memasak soto Madura. HM Noer sempai mencicipi masakannya. HM Noer memuji masakan soto buatan Muji. Namun dia mengatakan kalau itu bukan soto Madura.

"Kalau kamu ingin tahu soto Madura, nanti kamu ke rumah. Biar dimasakin istri saya," ujar HM Noer seperti ditirukan Muji. (Baca selengkapnya)

5 Keahlian yang Harus Dimiliki Manajer Berdasarkan Skala Prioritas

Manajer adalah jabatan prestisius di tiap perusahaan. Untuk memiliki posisi ini, seoseorang dituntut memiliki keahlian tertentu.

Keahlian tersebut tentu harus berdasarkan skala prioritas.

Kompasianer Indra Mahardika mengatakan, mencoba mendata keterampilan yang wajib berdasarkan skala prioritas.

Prioritas pertama adalah keahlian problem solving. Menurutnya, ada beberapa alasan khusus yang mendasari hal tersebut karena pengalamannya selama ini. (Baca selengkapnya)

Dampak yang Terjadi pada Otak jika Terlalu Sering Menggunakan Media Sosial

Tidak dipungkiri fitur teknologi menjadikan segala sesuatu semakin mudah dan tentunya nilai kenyamanan lebih terasa. Salah satunya adalah media sosial.

Namun, di balik kemajuan itu, ada dampak tersendiri bagi otak kita, terutama dalam pengunaan media sosial.

Komapasianer Masykur, berdasarkan artikel terbaru tahun 2019 dengan judul "The "Online Brain": How The Internet May be Changing Our Cognition" mengatakan, kecenderungan memakai media sosial jika tidak diimbangi dengan interaksi sosial dalam dunia nyata akan membuat fungsi otak menurun secara drastis. (Baca selengkapnya)

Porang Primadona Dunia, Bukan Halunisasi

Meski tidak setenar ubi jalar dan singkong, tanaman ini menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan.

Ya, ini adalah tanaman porang atau iles-iles atau umbi porang yang sedang naik daun.

Dalam dua tahun terakhir saja tanaman porang mulai menjadi komoditas strategis yang berpotensi mendulang devisa.

Permintaan bahan baku industri yang tinggi menyebabkan banyak petani yang berminat membudidayakan porang karena nilai usaha taninya cukup menggiurkan.

Namun, apa yang menarik dari porang? (Baca selengkapnya)

Tip Merawat dan Memelihara Landak Mini yang Baik

Kompasianer Yohanes Ishak memabgikan tip-tip merawat dan memelihara landak mini.

Pertama yang perlu diketahui, menurutnya, adalah landak mini ini berbeda dengan landak hutan yang mana landak mini mudah dipegang atau digendong dengan tangan kosong.

Buat para pemula, tidak ada salahnya jika ingin mengangkatnya menggunakan sarung tangan tebal.

"Namun, saya sarankan agar terbiasa dan landak mini yang ingin dipelihara sudah tau bau dari tangan kita, maka gunakan saja tangan kosong," tulisnya. (Baca selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun