Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kecerdasan Bisa Bikin Orang Bergairah, Ini Alasan Mengapa Scalling Gigi Sangat Penting

8 April 2021   04:49 Diperbarui: 8 April 2021   04:53 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Hasil Olahan Kompasiana

Sapioseksualitas juga bisa dijumpai pada hubungan pertemanan kasual. (Baca selengkapnya)

Asal-usul Mi Dok-dok yang Jarang Diulas

Kompasianer Thomas Panji mencoba mengulas asal-usul mi dok dok.

Berdasarkan obrolannya dengan dua orang penjaja warmindo atau warkop langganannya, diketahui bahwa dokdok dalam mi dok dok diserap dari dua kata, yakni endok dan godok.

Kata endok dalam bahasa Jawa maupun Sunda memiliki arti sebagai telur, sedangkan kata godok dalam bahasa Jawa dan Sunda memiliki arti sebagai teknik memasak dengan cara merebus.

"Jadi, jika disimpulkan, mie dok dok adalah mie yang direbus (digodok) bersama dengan telur (endok). Namun benarkah kesimpulan tersebut? Ternyata tidak sesederhana itu," tulisnya. (Baca selengkapnya)

Ini Cara Saya Mendidik Anak Perempuan

Kompasianer Trian Ferianto mengatakan, anak adalah titipan yang 'kebetulan' dilahirkan di keluarga kami. Dia memiliki takdirnya sendiri. Berikut dengan segala potensi, bakat, minat, dan apapun itu namanya yang sudah terinstall di dalam dirinya. Kami namakan sebagai fitrah.

Karenanya, dikatakannya, mendidik anak merupakan pelajaran yang terus-menerus ia pelajari dan tiada hentinya.

Ia mengaku memiliki kurikulum dalam mendidik anak perempuannya. Kurikulum itu, yakni: akal, rasa, dan karsa.

"Tiga hal inilah yang saya jadikan fokus dalam menemani anak menjalani kehidupannya," tulisnya. (Baca selengkapnya)

Saksi Bisu Kejayaan Masa Lalu, Lebih Jauh di Banda Neira

Ini merupakan tulisan ke-3 Kompasianer Farianty Gunawan tentang Banda Neira yang sejak abad ke-17, bahkan mungkin jauh sebelumnya, sudah menjadi incaran penjelajah Eropa.

Mengutip sejarah singkat yang ditulis di setiap papan nama di lokasi masing-masing, ada tiga bangunan bersejarah yang wajib dikunjungi ketika berada di Banda Neira.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun