Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kabar Aprilia Manganang dan Apa Itu Hipospadia

10 Maret 2021   11:27 Diperbarui: 10 Maret 2021   11:39 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sersan Dua (Serda) Aprilia Manganang mengalami hipospadia, atau kelainan penis bawaan pada laki-laki sejak lahir.

Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.

Ia mengatakan berdasarkan hasil rekam medis urologi di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Aprilia Manganang punya kelainan pada sistem reproduksinya, yang dalam terminologi kesehatan disebut hipospadia.

"Dari hasil pemeriksaan itu, dilihat dari urologi ternyata Sersan Aprilia Manganang lebih memiliki organ-organ jenis kelamin laki-laki dan bahkan tidak ada organ internal jenis kelamin wanita," kata Andika, seperti dilansir KOMPAS.com.

Lantas, apa itu hipospadia?

Hipospadia adalah kondisi letak lubang kencing abnormal pada laki-laki tidak berada di ujung kepala penis, tetapi bergeser lebih ke dalam.

Dengan kata lain lubang kencing terletak di leher kepala penis, atau di batang penis, atau di perbatasan pangkal penis, dan atau kantung kemaluan.

Di lain kasus ada juga di daerah antara kantung kemaluan dan anus.

Kompasianer dr. Wahyu Triasmara dalam artikelnya berjudul Hipospadia: Mah, Kenapa Tititku Beda? menyebut kondisi penyakit ini merupakan bawaan lahir dan belum diketahui sebab pastinya.

Meski begitu penderita hipospadia, sebagaimana dialami Aprilia Manganang, ada dugaan diakibatkan karena kelainan hormonal saat mengandung.

"Pada anak baru lahir memang keluhan kasus semacam ini masih tidak begitu menjadi persoalan, masalah biasanya akan timbul saat usia penderita semakin besar," tulisnya.

Ia juga menjelaskan hipospadia tak hanya menyebabkan kesulitan berkemih, namun pada usia reproduksi, penderita dapat mengalami masalah fungsi reproduksi berkenaan dengan bentuk penis yang melengkung saat ereksi.

Sehingga, penderita akan mengalami kesulitan penetrasi saat berhubungan badan dan gangguan pancaran sperma saat ejakulasi.

Adapun beberapa bentuk kelainan hipospadia yang seering dijumpai pada anak-anak:

1. Hipospadia Tipe glanular: Kelainan lubang kencing dengan Posisi lubang kencing di kepala penis namun tidak pas di ujung.
2. Hipospadia tipe koronal: Kelainan lubang kencing pada leher kepala penis.
3. Hipospadia tipe penil: Kelainan lubang kencing pada bagian batang penis.
4. Hipospadia tipe penoskrotal: Kelainan lubang kencing pada pangkal penis dan kantung kemaluan.
5. Hipospadia tipe skrotal: Kelainan lubang kencing kantung kemaluan.
6. Hipospadia tipe perianal: Kelainan lubang kencing pada daerah antara kantung kemaluan dan anus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun