Ia juga menjelaskan hipospadia tak hanya menyebabkan kesulitan berkemih, namun pada usia reproduksi, penderita dapat mengalami masalah fungsi reproduksi berkenaan dengan bentuk penis yang melengkung saat ereksi.
Sehingga, penderita akan mengalami kesulitan penetrasi saat berhubungan badan dan gangguan pancaran sperma saat ejakulasi.
Adapun beberapa bentuk kelainan hipospadia yang seering dijumpai pada anak-anak:
1. Hipospadia Tipe glanular: Kelainan lubang kencing dengan Posisi lubang kencing di kepala penis namun tidak pas di ujung.
2. Hipospadia tipe koronal: Kelainan lubang kencing pada leher kepala penis.
3. Hipospadia tipe penil: Kelainan lubang kencing pada bagian batang penis.
4. Hipospadia tipe penoskrotal: Kelainan lubang kencing pada pangkal penis dan kantung kemaluan.
5. Hipospadia tipe skrotal: Kelainan lubang kencing kantung kemaluan.
6. Hipospadia tipe perianal: Kelainan lubang kencing pada daerah antara kantung kemaluan dan anus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H