Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sopi, Tuak, hingga Ciu: Realitas Sosial dan Kejeniusan Lokal

7 Maret 2021   03:02 Diperbarui: 7 Maret 2021   23:52 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dulu tuak dijajakan keliling (sumber ilustrasi: Historia.id)

Lupakan RUU Minol, yang semula adalah larangan menjadi pengaturan. Atau tinggalkan sejenak pencabutan Perpres Investasi Miras. Tapi mari kita tengok ragam minuman fermentasi dari berbagai daerah.

Sulit menyangkal kalau Indonesia memang kaya akan budaya. Menyangkal pun sulit, apalagi membantah!

Kekayaan khas budaya Indonesia bahkan tersebar hampir ke seluruh daerah. Bukan hanya bahasa, logat, fesyen, atau makanan, melainkan juga urusan minuman.

Di Indonesia punya keragaman minuman terfermentasi, sesuai daerahnya masing-masing. Sebut saja sopi, tuak, atau ciu.

Aneka minuman ini dalam sebuah diskusi maupun tulisan disebut sebagai realitas sosial dan kejeniusan lokal.

Berikut konten-konten terkait minuman-minuman fermentas khas daerah di Indonesia yang berhasil dirangkum Kompasiana, Sabtu (06/03/2021):

Belajar Memahami Realitas "Tuak Bakar" sebagai Bentuk Kejeniusan Lokal

(dok. Teopilus Tarigan)
(dok. Teopilus Tarigan)

Tuak yang merupakan sebuah bentuk kearifan lokal, atau kejeniusan lokal (local genius), menurut suatu konsepsi sistem sosial masyarakat yang khas, tidak akan menuai polemik bila tidak disalahgunakan atau dipasarkan. Tidak saja oleh peminum yang minum sampai mabuk, tapi juga oleh pelaku pasar yang terlalu mengeksploitasinya,

Padahal, tradisi meminum tuak, selayaknya dipandang secara fungsional sebagai suatu tradisi sesuai konteksnya secara lengkap. (Baca selengkapnya)

Sopi dan Tuak, Miras Lokal yang Sedap dan Menyehatkan

Sopi/Tuak Manggarai, Flores. Diolah dari Canva (Dokumentasi Guido)
Sopi/Tuak Manggarai, Flores. Diolah dari Canva (Dokumentasi Guido)

Di dalam komunitas adat, tuak dan sopi memiliki peranan penting dalam menyukseskan upacara-upacara dan/atau pelaksanaan ritual adat.

Begitu juga fungsi tuak dan sopi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya. Tuak dan sopi hadir sebagai simbol keakraban, penghormatan, untuk mengawali diskusi penting, meminta maaf, mensyukuri kehidupan, memaknai kematian, menerima tamu dan lain sebagainya. (Baca selengkapnya)

Air Dewa dan Ragam Minuman Fermentasi dari Berbagai Daerah

Dulu tuak dijajakan keliling (sumber ilustrasi: Historia.id)
Dulu tuak dijajakan keliling (sumber ilustrasi: Historia.id)

Oleh karena namanya yang disebut air dewa, jenis minuman fermentasi ini lazimnya digunakan pada saat hari-hari tertentu, upacara adat dan upacara lainnya yang bersifat sakral.

Di Bali, minuman fermentasi yang mengandung alkohol seperti arak digunakan dalam upacara adat sebagai pengganti darah. Di Dayak juga disajikan air dewa dalam upacara adat.

Budaya minuman fermentasi ini rupanya hadir sejak lama. Ia sudah muncul sekitar abad ke-8 di nusantara dari catatan di naskah kuno Jawa.(Baca selengkapnya)

Orang Batak Minum Tuak Bukan untuk Mabuk

Sumber: batakgaul.com
Sumber: batakgaul.com

Tuak disebut ramah lingkungan karena sepenuhnya produk alami. Diproduksi secara biologis, bukan lewat industri minuman, dengan cara menyadapnya langsung dari tangkai kembang nira.

Tak sembarang pula caranya. Penyadap nira, paragat dalam bahasa Batak, wajib menjalankan ritual khusus sebelum dan selama proses maragat, menyadap nira.

Selain itu, orang batak minum tuak bukan untuk mabuk. (Baca Selengkapnya)

Ciu, Minuman Alkohol Fermentasi Khas Daerah

shutterstock via kompas.com
shutterstock via kompas.com

Untuk membuat ciu sendiri, biasanya mereka menggunakan tong-tong besar untuk mencampur beberapa bahan baku dari ciu sendiri seperti gula merah, tape, air, dan bibit ciu

Warna ciu sendiri seperti air putih yang sangat bersih dan bening. Itulah mengapa banyak orang salah mengira dan menganggap ciu sebagai air putih biasa. Padahal... (Baca selengkapnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun