Sudah sepatutnya kita makin menambah kewaspadaan: mutasi virus corona B.1.1.7 yang pertama kali ditemukan di Inggris, sudah masuk ke Indonesia.
Secara resmi Pemerintah menemukan dua kasus B.1.1.7 pada Senin (1/3/2021) malam.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam acara Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca-pandemi, yang disiarkan langsung di kanal YouTube Kemenristek/Brin, Selasa (2/3/2021).
Sepertinya dengan adanya temuan dua kasus mutasi B.1.1.7 ini, maka Indonesia akan menghadapi pandemi Covid-19 dengan tingkat kesulitan yang semakin berat.
Menurut studi, seperti dikutip dari kompas.com, varian virus corona Inggris atau varian Kent (B.1.1.7) menyebar lebih mudah dan lebih cepat dibanding varian lainnya.
Varian baru B117 ini dilaporkan lebih menular hingga 70 persen dibandingkan dengan varian awal Corona SARS-CoV-2 yang ditemukan di Wuhan, China.
Akan tetapi, dari tes positif Covid-19 dengan varian B.1.17 lebih cenderung mengalami lima gejala ini dibanding Covid-19 di awal pandemi seperti:
batuk terus-menerus,
kelelahan,
nyeri otot,
sakit tenggorokan,
demam
Dengan mutasi virus yang lebih menular, semestinya penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat agar terlindungi dari paparan virus.
Untuk penggunaan masker, misalnya, jika sedang ada di dalam kerumuman untuk menggunakan masker ganda.
Virus SARS-CoV-2 asli atau mutasi B.1.1.7 semestinya bisa kita atasi bersama, setelah belajar dari pengalaman setahun yang lalu tentunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H