Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Selingkuh dengan Teman Kerja, Hal-hal Ini Perlu Dilakukan Saat Panik

24 Februari 2021   04:40 Diperbarui: 24 Februari 2021   06:39 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster sinetron Ikatan Cinta (RCTI). (Sumber: akun Official Facebook MNCTV)

Berita dari dunia hiburan mengenai hubungan Nissa Sabyan dengan Ayus Sabyan yang lebih dari sekadar rekan kerja mau tak mau jadi sering muncul dalam beberapa hari ke belakang.

Kesempatan untuk menjalin hubungan percintaan dengan rekan kerja adalah suatu hal yang lazim, kalau memang keduanya sama-sama tak memiliki pasangan. Namun tentu berbahaya jika masuk dalam kategori selingkuh.

Alasan selingkuh yang bikin jadi kebiasaan ini diulas dalam konten Kompasianer Muhammad Nauval dan jadi salah satu yang terpopuler di Kompasiana.

Berikut 5 konten terpopuler di Kompasiana, mulai dari alasan perselingkuhan hingga, kegilaan penggemar sinetron Ikatan Cinta, hingga kasus tabungan tidur.

Menerka Alasan Mengapa Selingkuh dengan Teman Kerja Jadi Kebiasaan

Ilustrasi selingkuh dengna teman kerja. (sumber: AntonioGuillem via kompas.com)
Ilustrasi selingkuh dengna teman kerja. (sumber: AntonioGuillem via kompas.com)
Ada beberapa alasan yang bisa mendasari awal mula terjadinya perselingkuhan dengan rekan kerja. Contohnya, karena sering bertemu. Perselingkuhan butuh waktu, dari yang awalnya masih bisa menjaga jarak tapi lama-kelamaan semakin dekat.

Lalu apa lagi alasan lainnya? (Baca selengkapnya)

Lakukan Lima Hal Berikut Bila Anda Diserang Panik

Ilustrasi cemas atuu panik sesaat. (sumber: shutterstock via kompas.com)
Ilustrasi cemas atuu panik sesaat. (sumber: shutterstock via kompas.com)
Ketika kita diserang panik, kalimat yang sering kita dengar adalah tenang. Memang dalam penerapannya kata ini tidak semudah yang disampaikan.

Namun yakinilah bahwa setiap permasalahan pasti disertai cara untuk mengatasinya. (Baca selengkapnya)

Kegilaan Ikatan Cinta Lovers di Tengah Gempuran Haters Sinetron

Poster sinetron Ikatan Cinta (RCTI). (Sumber: akun Official Facebook MNCTV)
Poster sinetron Ikatan Cinta (RCTI). (Sumber: akun Official Facebook MNCTV)
Di tengah banyaknya kritik dan ejekan terhadap sinetron, para penggemarnya -- terkhusus kalangan emak-emak -- sama sekali tidak terpengaruh. Mereka tetap asyik menatap tayangan favoritnya di layar kaca.

Antusiasme mereka sejatinya turut membantu sinetron untuk terus berbenah dan berkembang. (Baca selengkapnya)

Buah Kepel, dari Deodoran Alami hingga Alat Kontrasepsi

Pohon Kepel yang berbuah lebat (Foto: Siti Nazarotin)
Pohon Kepel yang berbuah lebat (Foto: Siti Nazarotin)
Mungkin Anda masih asing dengan buah ini. Pun keadaannya buah kepel terancam punah karena pohonnya sendiri termasuk jenis yang butuh waktu lama untuk berbuah.

Apa saja manfaat pohon/buah kepel dan mengapa kita perlu melestarikannya? (Baca selengkapnya)

Mendiamkan Tabungan di Bank Sekian Lama, Bisa Dianggap Dorman

Ilustrasi uang di bank (KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)
Ilustrasi uang di bank (KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)
Dalam bahasa Inggris, dormant berarti terbengkalai. Rekening dorman adalah yang rekening didiamkan tanpa ada transaksi. Masing-masing bank punya kriteria yang berbeda-beda untuk menganggap suatu rekening dorman sehingga pemilik tidak bisa mengambil bunga.

Agar lebih aman, jangan biarkan rekening tidak diapa-apakan lebih dari 6 bulan. Paling tidak, sesekali lakukan cek saldo.  (Baca selengkapnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun