Pernyataan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie membuat partainya itu dengan PDIP menjadi panas. Marzuki menyebut SBY pernah mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dua kali kecolongan saat Pilpres.
Konten yang membahas terkait hal itu pun menjadi salah artikel populer di Kompasiana, Kamis (18/02/2021).
Selain itu ada juga konten populer lainnya, antara lain bagaimana sebuah kota di Jerman bernama Rothenburg ob der Tauber bak negeri dongeng kala Whitsun Festival tiba.
Ada juga soal kebiasaan masyarakat China membakar uang. Tidak main-main, uang yang dibakar mencapai triliunan rupiah.
Berikut konten-konten populer di Kompasiana yang sudah dirangkum:
Tafsir "Bu Mega Kecolongan" yang Dilontarkan SBY
Susilo Bambang Yudhoyono menyalami Megawati Soekarnoputri. Foto: Antara melalui kompas.com
Terlepas makna sebenarnya, kita justru tertarik dengan cara SBY "mengelabuhi" Megawati saat mendirikan partai politik. Etiskah cara yang dipakai SBY? (Baca selengkapnya)
Seperti di Negeri Dongeng, Rothenburg ob der Tauber saat Whitsun Festival
Bentuk atap yang eye-catching di tengah kota Rothenburg ob der Tauber, yang sebenarnya salah satunya adalah bangunan Apotek (dok. Novi Setyowati)
Berada di sebelah utara wilayah Bavaria atau Bayern dan berbatasan dengan wilayah Baden-Wuertemmberg, kota ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satunya karena kota ini... (Baca selengkapnya)
"Bakar Uang" Sudah Dikenal oleh Masyarakat Tionghoa Sejak Ribuan Tahun Lalu
Ilustrasi Bakar Uang (sumber: money.kompas.com)
Jika mendengarkan istilah "bakar uang," pikiran kita langsung tertuju pada kegiatan memboroskan uang. Tapi bagi masyarakat Tionghoa, "bakar uang" ini sudah berlangsung sejak lama. Tidak main-main, jumlahnya bisa mencapai triliunan untuk "sekali bakar."
Bukan hanya uang. Ponsel terbaru, mobil sport, rumah mewah, hingga seluruh isinya pun akan dibakar jika perlu.
Lantas, apa alasan mereka membakar itu semua? (Baca selengkapnya)
Ketika Gunung Gede-Pangrango Terlihat Jelas dari Kemayoran, Maka Warganet pun Ber-Ghibah
Foto: Ari Wibisono
Walaupun kebenaran foto itu belum jelas benar, tapi mengacu pada cuitan penutup Arbain yang menjelaskan secara teknis alasan mengapa foto itu layak diragukan menurut prespektifnya
"Ini twit yang semoga penghabisan untuk polemik foto gunung: Perspektif gunung ke foreground gak nyambung dgn perspektif mobil2 yg tampak. Gunung ke foreground itu compactionnya gila2an (tele panjang buanged). Sedangkan perspektif mobil2 itu tampak pakai tele pendek" (Baca selengkapnya)
SBY Turun Gunung, Rocky Terus Menggerung, Jokowi Tetap Begitu
Senyum Jokowi (Foto: AFP/Anthony Wallace)
Melihat ocehan putra sulung dan barisan pendengung (boleh dibaca buzzer) Partai Demokrat tidak menghasilkan apa-apa selain serangan balik dari warganet, SBY yang sudah mendengkur keras di petilasan terpaksa turun gunung. Jokowi tidak bisa dibiarkan terus mengabaikan putra kesayangan dan partai kebanggaan. Beliau mesti turun tangan, campur tangan, dan cuci tangan. (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H