Merosotnya gairah usaha dampak pandemi Corona berhubungan langsung terhadap perekonomian plus juga perkreditan.
Layaknya bom waktu, Kompasianer Andry Natawijaya menegaskan, persoalan kredit bermasalah bisa meledak jumlahnya seusai masa relaksasi berlalu. (Baca selengkapnya)
3. "The Game Changer" Itu adalah Covid-19
Aktivitas ekonomi global atau domestik tentu dengan adanya pandemi ini telah menghambat ruang gerak untuk melaksanakan kegiatan ekonomi yang telah ada.
Tentu saja dalam Bidang Ekonomi akan memberikan dampak melambatnya indeks pertumbuhan serta tidak tercapainya target yang telah ditetapkan oleh setiap negara.
"Bahkan kecenderungan adanya penurunan indeks konsumtif masyarakat Indonesia yang tentunya akan membuat kurang sehatnya aktivitas ekonomi yang disebabkan oleh belum pastinya kapan pandemi akan berakhir," tulis Kompasianer Little Chopper. (Baca selengkapnya)
4. Pariwisata Sumbar dengan Manajemen Garobak Padati
Mengapa Mentawai kurang begitu terkenal daripada Nias? Padahal, tulis Kompasianer Erkata Yandri, banyak turis mancanegara dari Eropa dan Australia, bela-belain datang khusus ke Mentawai.
Oleh karena itu, menurut Kompasianer Erkata Yandri, dengan potensi alam dan budaya luar biasa yang dimilikinya, mengapa wisata Sumbar belum bisa sehebat wisata di provinsi lain?
Potensi wisata setiap daerah itu mesti dikembangkan, ingin diapakan potensi-potensi wisata yang ada pada deerah masing-masing itu, misalnya.
"Di sini bisa dimulai dengan merekonstruksi kembali lalu mengoptimalisasi obyek wisata yang sudah ada saat ini," tulis Kompasianer Erkata Yandri. (Baca selengkapnya)
5. Manfaatkan Kekuatan Budaya Perusahaan
Setelah hampir satu tahun kita beradaptasi dengan situasi seperti sekarang ini, perushaan kini mesti bersiap dengan tantangan baru.
Menurut Kompasianer Merza Gamal, budaya dalam perusahaan itu penting karena terkait dengan kinerja yang optimal.