Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

3 Prinsip dalam Negosiasi hingga Menikah Bukan Hanya tentang Pilihan

9 Februari 2021   05:37 Diperbarui: 10 Februari 2021   03:29 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Dok. Jobplanet) via Kompas.com

Setiap harinya, Entah itu sadar atau tidak, kita pernah melakukan negosiasi. Setidaknya untuk hal yang besar atau kecil dan lain sebagainya.

Namun, sebagaimana yang Kompasianer TauRa jelaskan, kecenderungan orang dalam negosiasi adalah "saling bunuh" atau "saling mengalahkan", sehingga ide dan pendapatnyalah yang akan dijalankan dan dieksekusi. 

Padahal ada cara sama-sama menang, yang bisa menguntungkan kedua pihak. Maka itu, gunakan lah prinsip "win-win solution". 

Selain itu Kompasianer Muhammad Nauval memberikan opininya tentang persiapan menikah. Baginya, banyak hal dan pertimbangan yang harus dipahami lebih dulu. Karena Menikah, bukan hanya tentang pilihan.

Apa saja? Simak penjelasannya bersama konten-konten populer untuk hari ini (09/02):

Ini 3 Prinsip "Win-win Solution" dalam Negosiasi

ilustrasi melakukan negosiasi kepada rekan bisnis. (sumber: pixabay.com/jmexclusives)
ilustrasi melakukan negosiasi kepada rekan bisnis. (sumber: pixabay.com/jmexclusives)
Bagaimana idealnya sebuah negosiasi berlangsung dan menghasilkan sebuah keputusan? Nah, kali ini kita akan membahas tentang bagaimana prinsip "win-win solution" lah yang idealnya menjadi kesimpulan atau keputusan dari sebuah negosiasi.

Minimal ada 3 prinsip "win-win solution", yang kalau bisa dilakukan, maka akan menghasilan sebuah proses negosiasi yang akan menyenangkan untuk semua pihak. (Baca selengkapnya)

Kegurubesaran di Indonesia

Ilustrasi (Dok. Jobplanet) via Kompas.com
Ilustrasi (Dok. Jobplanet) via Kompas.com
Menjadi Profesor memiliki tantangannya sendiri di setiap negara, baik Profesor sebagai sebuah posisi (seperti di sejumlah negara di luar negeri) maupun sebagai sebuah jenjang karir (seperti di Indonesia). Yang jelas, kita perlu mengerti terlebih dahulu perkembangan diskusi termutakhir di Indonesia tentang kegurubesaran.

Diskusi tentang Profesor: Mulai dari Mana? (Baca selengkapnya)

Jojo "Diparkir" dari Dua Turnamen Eropa, Keputusan Tepat?

Dianggap sedang out of form, Jonatan Christie 'diparkir' PBSI. Dia tidak akan tampil di dua turnamen Eropa. Yakni di Swiss Open dan German Open/Foto: badmintonindonesia.org via Kompas.com
Dianggap sedang out of form, Jonatan Christie 'diparkir' PBSI. Dia tidak akan tampil di dua turnamen Eropa. Yakni di Swiss Open dan German Open/Foto: badmintonindonesia.org via Kompas.com
Bila Jojo seharusnya tampil di Swiss dan Jerman, mengapa PBSI memilih untuk menarik keikutserataannya?

Dalam kalimat yang lebih mak jleb, mengapa PP PBSI memilih 'memarkir' Jojo di dua turnamen tersebut? (Baca selengkapnya)

Berbagi Makanan, Tip Akur Bertetangga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun