Kompasianer Sigit Eka Pribadi menceritakan dirinya yang dinyatakan positif Covid-19 dengan orang tanpa gejala atau OTG.
Kisah ini menjadi salah satu konten populer di Kompasiana, Jumat (15/01/2020).
Selain itu ada juga pengalaman Kompasianer Teguh Hariawan yang sempat berkunjung ke Desa Penglipuran, desa yang terkenal kebersihannya. Penasaran?
Langsung saja berikut konten populer di Kompasiana yang berhasil dirangkum:
OTG Positif Covid-19, Ternyata Begini Rasanya
Ilustrasi gambar | Dokumen Forbes/Via Bobobox.co.id
Siapapun yang mengalami keadaan ini pasti akan mengejutkan, tak terkecuali Kompasianer Sigit Eka Pribadi yang dinyatakan positif Covid-19 dengan OTG.
Sigit mengaku ia sempat tidak percaya dan menjelaskan kepada pihak medis yang berkaitan dengan permasalahan Covid-19 ini, bahwa dirinya tidak sakit, tidak merasa sedikit pun gejala-gejala dan keluhan soal covid-19 ini. (Baca Selengkapnya)
Bagaimana Covid-19 Membuat Saya Kehilangan Pekerjaan
Iluastrasi | Source : freepik.com
Covid-19 itu ada dan nyata, tetap patuhi protokol kesehatan supaya apa yang terjadi pada Kompasianer Yudi Rahardjo tidak terjadi pada Anda.
Kompasianer Yudi Rahardjo mengisahkan dirinya terpaksa berhenti bekerja lantaran pandemi Covid-19 ini. (Baca Selengkapnya)
Dilema Pecandu WhatsApp, Tetap Setia atau Migrasi?
Ilustrasi (Shutterstock/Antonio Salaverry)
Polemik aplikasi pesan singkat WhatsApp memang membingungkan. Di satu sisi pengguna tak ingin privasinya diberikan begitu saja apalagi diperjualbelikan. Namun beralih ke aplikasi lain juga bukan tentu menjadi solusi. Apa Sebabnya? (Baca Selengkapnya)
"Life Hacks" Efektif Mengatasi Banjir agar Tak Lagi Datang
ILustrasi banjir (Sumber : Kompasiana/Martha Weda)
Bagi kamu yang tempat tinggalnya kerap diterpa banjir, mengingat bulan-bulan ini memang tamu tak diundang ini sering datang, mungkin bisa mencoba berbagai kiat dari Kompasianer Martha Weda yang mana dirinya pun pernah mengalami kebanjiran. (Baca Selengkapnya)
Mengintip Keelokan Desa Penglipuran sebagai Desa Terbersih Sejagat
Rumah di Desa Penglipuran berarsitektur khas Bali, Angkul-angkulnya yang seragam/Teguh Hariawan
Semua rumah di Desa Penglipuran, denah zonasinya menganut konsep Sanga Mandala. Bangunan terbagi jadi sembilan bagian. Peletakan bangunan juga terbagi dengan konsep ruang Utama, ruang Madya dan ruang Nistha.
Semua rumah di Desa Penglipuran mempunyai ciri yang sama. Bagian depan rumah, memiliki gerbang/ gapura paduraksa (gapura yang atapnya berpadu) yang bentuknya seragam. Orang Bali menyebutnya Angkul-angkul. (Baca Selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H