Kita tidak bisa memungkiri ini: telah terjadi penurunan disiplin di tingkat masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Vaksinasi memang sudah datang dan akan dimulai prosesnya pada pekan depan, hanya saja kita semua tidak boleh sekalipun mengendurkan protokol kesehatan dengan 3M: Menggunakan masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak.
Ya, paling tidak bisa dimulai dari kita sendiri untuk tetap menjaga diri dan tidak menularkan maupun tertular.
"Vaksin memang telah ditemukan, tapi para epidemiolog mengingatkan: penangkal itu bukan solusi tunggal untuk mengatasi wabah ini," tulis Kompasianer Hasbi Alfatah, mahasiswa UPI yang kini tengah menjalani KKN untuk menyosialisasikan pentingnya 3M kepada masyarakat.
Sebab kita sendiri tidak pernah tahu: barangkali kita merupakan pasien OTG (Orang Tanpa Gejala).
"Anggap saja kita ini OTG dan orang lain juga OTG, dengan demikian kita bisa saling tetap menjaga diri maupun orang-orang di sekitar kita," pesan Dr.Ari F. Syam dalam  acara Kompasinival 2020.
Selain itu, seperti yang ditulis oleh Kompasianer Andri Mastiyanto, Kemenkes RI melalui Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat bersinergi dengan Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa menyelenggarakan Penggerakan Masyarakat Pencegahan  Covid-19 tahun 2020.
"Karena menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak dapat mengurangi risiko terpapar Covid-19 sekitar 97 persen," lanjutnya.Â
Penerapan budaya 3M ini merupakan cara yang paling mudah dalam menguatkan modal sosial masyarakat dalam situasi pencegahan covid-19.
Menunggu Giliran Vaksinasi
Presiden Jokowi memastikan, hingga saat ini Indonesia telah memesan total 329,5 juta dosis vaksin Covid-19 hasil kerja sama dengan berbagai negara.
Rinciannya, seperti dikutip dari kompas.com, ada 3 juta dosis vaksin Sinovac yang telah tiba di Tanah Air. Jumlah ini akan ditambah 122,5 juta dosis.
Meski memerlukan waktu yang cukup lama sekira 15 bulan untuk bisa memvaksin seluruh warga di Indonesia, pada saat yang sama juga kita mesti tetap memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Harapannya, tentu saja, vaksin selesai dan masyarakat bisa kembali beraktivas normal.
"Dalam keadaan darurat kebijakan vaksinasi gratis sangat krusial dan akan menjadi efek domino yang positif bagi perekonomian, sosial dan sendi kehidupan masyarakat lainnya," tulis Kompasianer Ronny Rachman Noor.
Program vaksinasi ini, lanjutnya, jika vaksinya efektif akan dapat mengendalikan penyebaran Covid-19 dan melindungi masyarakat dari akibat  fatal yang ditimbulkan oleh virus Covid-19.
Jadi, kita bisa mulai ini untuk diri sendiri dari sekarang untuk menyiapkan dan menerapkan kondisi tubuh yang baik sebelum disuntik vaksin covid-19.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI