Pandemi yang melanda seluruh negara turut membawa dampak di berbagai sektor kehidupan.
Setiap individu dituntut untuk melakukan perubahan yang mengakar, mulai dari cara atau kebiasaan beraktivitas dan berinteraksi hingga menguji kemampuan dalam mempertahankan hidup.
Sandiaga Uno berbagi pandangannya mengenai fenomena tersebut dalam sesi "Perspektif: Baru Mulai Usaha di Musim Begini, Salah Nggak Sih?" di Kompasianival 2020 yang digelar secara virtual, Sabtu (5/12/2020)
Dalam paparannya, Sandiaga menyebutkan total PDB Indonesia 60% berasal dari sektor UMKM. Ia mengapresiasi UMKM sebagai penyokong nasional di masa pandemi ini.
"Saya bertemu banyak UMKM, di masa pandemi ini saya melihat betapa besar harapan dan energi bangsa ini bangkit dari keterpurukan ekonomi," ujarnya.
Banyak sekali masyarakat kehilangan pekerjaan, mata pencaharian banyak menurun, Meskipun begitu, daya juang UMKM inilah yang selalu membuat kita termotivasi.
"Pahlawan ekonomi di setiap krisis selalu berhasil menjadi juru selamat. Mereka mulai bangkit dan pulihkan ekonomi kita dengan berkegiatan yang akan membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya," puji Sandiaga.
Sandiaga juga mengajak peserta webinar Kompasianival 2020 untuk bersama-sama memanfaatkan peluang, berkomunitas, dan kelola suatu masalah,
Menurutnya, masalah menjadi satu peluang bagi para pengusaha bermental entrepreneurship. Usaha yang sukses datang dari seberapa tepat kita menemukan permasalahan dan menemukan solusinya.
"Mari kita kelola peluang-peluang ini dengan baik yang akan mendatangkan arus kas yang lebih baik, omzet yang terus meningkat. Kita saling menguatkan dengan pembentukan komunitas-komunitas," katanya.
Mengenai proyeksi persaingan usaha di tahun mendatang, Sandiaga mengemukakan untuk menjadikan tradisi, menemukan masalah, dan hadirkan solusi secara kreatif dan inovatif sebagai bagian dari keseharian hidup, terutama pelaku bisnis.
"Inshaallah, tanda-tanda pulihnya ekonomi semakin jelas, persaingan tahun depan adalah siapa yang paling siap untuk tumbuh cepat, maka mulai dari sekarang," tegasnya.
Sesi webinar turut menghadirkan Ahmad Faqih Syarafaddin, GM Resources Mobilization Dompet Dhuafa.
Menanggapi pesan Sandiaga Uno, Faqih menambahkan bahwa tantangan UMKM tidak sekadar tentang inovasi saja.
"Tentu yang pak Sandiaga sampaikan sangat related dengan keadaan seperti sekarang ini. Tantangan UMKM selain tentang inovasi, pertama, ketika mereka sudah menemukan produk, mereka cukup tertantang dari sisi marketing. Yang kedua, bagaimana memberikan service excellent kepada konsumen," ujarnya.
Faqih membeberkan data yang menyebutkan bahwa di fase pandemi, setidaknya ada 37 ribu UMKM yang terdampak. Dari jumlah tersebut 56% mengalami penurunan omzet yang 22% nya terkendala di pembiayaan, 15% memiliki masalah distribusi produk dan 4% diantaranya terkendala dalam mencari bahan baku pembuatan produk.
Perihal tantangan dan peluang dalam membuka usaha, Faqih berpesan agar mengarahkan ke sektor digital. Mampu membaca tren dan perkembangan jenis usaha masing-masing.
"Pak Sandiaga juga menyinggung ketika ada suatu masalah, maka ada ribuan pintu terbuka. Yang sekarang bisa dilaksanakan pindah ke sektor digital. Namun yang perlu kita sama-sama kuatkan adalah kita bisa baca pasar di dunia digital kira-kira sektor mana yang memungkinkan teman UMKM bisa survive di sana," ungkapnya.
Ia menambahkan juga bahwa yang terpenting bersama-sama kita membantu perekonomian dan membangkitkan semangat teman-teman yang berkecimpung di dunia UMKM.
Salah satu support yang bisa dilakukan adalah bergabung dengan gerakan kemanusiaan Dompet Dhuafa, salah satunnya yaitu berdonasi melalui donasi.dompetdhuafa.org.
Sebagai penutup sesi, bagi Kompasianer yang bergelut di dunia UMKM, Faqih berpesan bahwa banyak kesempatan terbuka, saati ini bagaimana kita beradaptasi offline to online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H