***
Jika kita tidak bisa menyaksikan secara langsung betapa Maradona amat piawai di lapangan, paling tidak kita ada pada masa Maradona yang sering jadi bulan-bulanan media atas segala tindakannya.
Barangkali tidak banyak pemain sepak bola yang mampu menjual dirinya sebagaimana Maradona mempromosikan dirinya sendiri. Padahal tidak ada media sosial ketika itu, bukan?
Sederhanaya, Maradona mampu menjual diri melalui pernyataan-pernyataannya. Kontoverisial, bisa jadi; sebagai sosok yang sempurna, juga tidak; barangkali "luar biasa" adalah padanan yang pas.Â
Meski pemain sekalas Messi yang dianggap suksesor Maradona juga pernah jadi korban kritiknya ketika itu.
"Tak ada gunanya menjadikan kapten untuk seseorang yang masuk ke kamar mandi 20 kali sebelum laga," ujar Maradona, kepada Messi.
***
Sebenarnya Indonesia punya kenangan secara langsung dengan Maradona.
Jadi, kala itu, Timnas U-20 Indonesia berhadapan dengan Argentina pada 1979 dalam kejuaraan FIFA World Youth Championships.
Meski kalah 5 gol tanpa balas, pada pertandingan pertama, Maradona mencetak 2 gol ke gawang Indonesia.
Pasca kekalahan itu Indonesia tidak bisa bangkit pada pertandingan-pertandingan berikutnya, sedangkan Argentina yang diperkuat Maradona, keluar sebagai juara.