Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengingat (Kembali) Diego Armando Maradona

26 November 2020   17:20 Diperbarui: 26 November 2020   17:24 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona saat menyaksikan laga negaranya melawan Nigeria di Piala Dunia 2018.(Foto: AFP/OLGA MALTSEVA via kompas.com)

Meski tidak mencetak gol pada babak final, Maradona memberi asis kepada Jorge Burruchaga pada menit 85, penentu kemenangan, dan Argentina keluar sebagai juara.

***

Jika karier Maradona bisa dibagi menjadi beberapa bagian, barangkali, Piala Dunia 1986 merupakan masa kejayaan Diego Maradona.

Bukan karena Maradona bisa menjuarai Piala Dunia, tapi ketika melawan tim Inggris, Maradona membuat gol ikonik dan mungkin akan selalu dikenang sebagai gol brilian sekaligus gol kontroversial.

Dari rekaman video juga terlihat Maradona melirik wasit saat hendak merayakan golnya.

Akan tetapi, begitu wasit Ali bin Nasser meniup peluit pertanda gol itu sah, barulah ia melakukan selebrasi bersama rekan-rekannya.

Bahkan, seusai laga, Maradona mengeluarkan pernyataan menggelikan yang membuat kubu Inggris naik pitam: sebagian oleh tangan Tuhan, sebagian lagi oleh kepala. 

Maka tidak heran jika Maradona begitu dibenci rakyat Inggris. Alih-alih sudah mengklaim sebagai "gol tangan Tuhan", publik Inggris justru menamainya sebagai "gol tangan setan".

Apakah Maradona membalas kebencian itu? Tidak!

Setelah lama menghilang, lewat buku biografinya, Maradona buka suara atas gol dengan tangannya tersebut. Maradona menceritakan semuanya.

"Sekarang saya rasa saya dapat mengatakan apa yang sebelumnya tidak bisa saya ceritakan. Ketika itu saya menyebutnya sabagai 'Tangan Tuhan'. Sesungguhnya itu bukanlan 'Tangan Tuhan', tetapi tangan Diego! Dan itu membuat saya merasa seperti mencopet dompet orang Inggris," bebernya dalam biografi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun