Ada yang sudah menabung sejak jauh-jauh hari untuk hadir di Kompasianival 2020? Ada. Ada yang dulu sudah berencana ingin bertemu dengan Kompasianer lain kala Kompasianer 2020? Ada juga.
Lalu datanglah pandemi covid-19. Semua berubah. Semua yang sudah direncanakan kemudian diurungkan.
Namun, ada yang tidak berubah: Kompasianival 2020.
"Karena kesehatan adalah fokus kita semua, maka Kompasianival 2020 akan digelar secara virtual pada 3-5 Desember 2020."
Selain itu, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana, kemarin.
1. Kompasianival 2020, Sebenarnya Aku Ingin Bertemu dengan Dia...
ilustrasi: Suasana Kompasianival 2019. (Foto: Kompas.com/M. Zaenudin)
Jika membaca cerita dari Kompasianer Ozy V. Alandika, kita akan tahu betapa inginnya dia hadir, datang langsung dari Bengkulu ke Jakarta, untuk Kompasianival 2020.
Apa sekadar menghadiri acara saja? Rasa-rasanya tidak. Ada yang ingin Kompasianer Ozy V. Alandika temui lho. (Baca selengkapnya)
2. Istana-istana Habsburg
Istana Belvedere Atas - Wina. Sumber: koleksi pribadi/Tonny Syiariel
Bermula dari kata "Habsburg" kita akan teringat dengan seorang wanita yang pernah ada dalam Dinasti Habsburg.
Foto dan patungnya ada di mana-mana --dari Wina sampai Innsbruck. Mari kita tengok istana-istana Habsburg. (Baca selengkapnya)
3. Nasib MotoGP Bila Ditinggal Valentino Rossi
Ilustrasi | Valentino Rossi usai mencatatkan diri finis di posisi kedelapan pada balapan GP Aragon (22/9/2019) (twitter) via kompas.com
MotoGP dan Valentino Rossi adalah 2 hal yang tidak bisa terpisahkan. Akan tetapi, kini kita tinggal menunggu Valentino Rossi pensiun.
Ya, biar bagaimanapun Valentino Rossi adalah manusia biasa --meski ia adalah pebalap hebat. (Baca selengkapnya)
4. Membaca Bamsoet: Pejabat Jangan Bohong dan Buat Cemas
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) mengangkat palu sidang usai pelantikan pimpinan MPR periode 2019-2024 di ruang rapat Paripurna MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019). (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI via kompas.com)
Bamsoet melakukan otokritik terhadap cara kita menghadapi pandemi COVID-19, yang menurutnya telah menghilangkan nalar kita sebagai bangsa. (Baca selengkapnya)
5. Inilah 3 Alasan Mengapa Berteman Tidak Perlu Terlalu Dekat
ilustrasi hubungan pertemanan perempuan. (sumber: shutterstock via kompas.com)
Dalam hubungan pertemanan, khususnya dengan teman yang sudah kita anggap dekat, hindari dengan mudah membangun ikatan emosi yang sangat kuat. (Baca selengkapnya)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI