Cerita-cerita kesuksesan berbagai tokoh inspiratif sudah banyak kita simak dengan masing-masing perjuangannya. Pantang menyerah seringkali menjadi kunci mereka menggapai impian.
Namun perhatian kita pada orang-orang berhasil ini tanpa disadari mengabaikan realitas bahwa banyak juga yang memiliki perjuangan yang sama berat tapi gagal.
Kompasianer Wahyu Saputra dalam artikelnya menyebut, kita tak bisa menerima mentah-mentah jargon "never give up" sebagai acuan keberhasilan. Pada situasi tertentu ada kalanya seseorang memang perlu menyerah.
Ulasan menarik ini bisa disimak bersama dengan artikel-artikel terpopuler lain seperti soal predikat pahlawan yang tidak semudah itu didapatkan hingga status Sirkuit Mandalika yang hanya menjadi venue cadangan untuk MotoGP 2021.Â
Melihat Sisi Lain dari "Jangan Pernah Menyerah!"
Kita tidak bisa melihat sikap menyerah hanya dalam bingkai negatif. Kehidupan ini dinamis. Sesuatu yang lakukan bisa saja menjadi hal yang tidak layak lagi untuk diperjuangkan. (Baca selengkapnya)
Jadi Pahlawan Itu Berat, Mulailah dari Diri Sendiri dan Keluarga
Tidaklah usah bernafsu ingin dianggap pahlawan, bertanggung jawab saja pada dirimu dan tugasmu dahulu. (Baca selengkapnya)
Di Kalender Sementara MotoGP 2021, Sirkuit Mandalika Cuma Jadi Cadangan
Kemarin Dorna selaku penyelenggara MotoGP merilis kalender sementara balapan tahun depan. Sayangnya status Mandalika di situ hanya sebagai sirkuit cadangan. Bagaimana tanggapan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku promotor lokal? (Baca selengkapnya)
Rebound Ekonomi RI 2021 dan Kebijakan Presiden Terpilih AS
Diprediksi, kebijakan-kebijakan ekonominya nanti tidak akan banyak berpengaruh apalagi beberapa waktu lalu pemerintahan Trump sudah memberikan perpanjangan GSP untuk barang-barang ekspor kita. Namun tentu harus ada upaya dari pemerintah dan masyarakat Indonesia. Caranya... (Baca selengkapnya)
Mengurai Mitologi "Sandekala", Larangan Anak Keluar Rumah Jelang Magrib
Sandekala sendiri berakar dari bahasa Sansekerta yang berarti gurat merah di langit senja atau senjakala. Lalu apa yang melatarbelakangi larangan keluar bagi anak kecil saat langit sedang indah-indahnya ini? (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H