Kompasianer Martha Weda nampaknya senang betul dengan topik pilihan #GirlDad Relationship ini. Pasalnya, memang ia sungguh mencintai Ayahnya.
Namun, ada yang perlu diperhatikan, cinta yang mendalam pada Ayahnya tidak tumbuh dengan sendirinya.
"Cinta ini tumbuh dari ineraksi yang selalu manis antara ayah dan saya, anaknya. Semakin saya besar, cinta itu tumbuh kian subur," tulis Kompasianer Martha Weda.
Terlebih antara Kompasianer Martha Weda dengan Ayahnya memiliki beberapa kesenangan yang sama: senang membaca dan mengoleksi buku. Bahkan mengulik soal-soal matematika yang rumit sekalipun.
Akan tetapi ketika Ayahnya sedang ditugaskan ke luar kota, Kompasianer Martha Weda sering sekali jatuh sakit. Selalu begitu.
Mungkin, sebagaimana dituliskan Kompasianer Martha Weda, karena cinta yang sangat mendalam pada Ayah sehingga menolak untuk berjauhan. Ditinggal bepergian jauh meninggalkan keluarga di rumah. (Baca selengkapnya)
3. Berbahagialah Ibu Jika Anak Perempuanmu Lebih Dekat dengan Ayahnya
Ada beberapa alasan, berdasarkan pengalaman Kompasianer Mom Abel sebagai Ibu, kedekatan Ayah dan anak perempuan itu penting dan patut disyukuri.
Sebagai contoh, ketika anak mau sama ayahnya, tentu ada yang membuatnya menarik dan nyaman. Anak itu, tulis Kompasianer Mom Abel merasa dicintai oleh Ayahnya.
Selain itu juga Kompasianer Mom Abel sadar, jika suatu hari nanti putrinya akan tumbuh dewasa dan bertemu dengan banyak teman pria. Oleh karenanya saat masih kecil putrinya sengaja dekatkan dengan Ayahnya.
"Menurut saya, anak perempuan akan bermanja-manja berlebihan sampai masa puber remaja. Biasanya kalau sudah menstruasi, mereka akan menjaga jarak secara fisik dengan ayahnya," tulis Kompasianer Mom Abel. (Baca selengkapnya)
4. Ini Alasan Penting Mengapa Dibutuhkan Ayah Feminis
Tidak selamanya menjadi Ayah feminis itu mesti merangkap juga sebagai SJW, dong!