Kabar meninggalnya dalang Ki Seno Nugroho asal Bantul, Yogyakarta, Selasa (3/11/2020) malam, cukup mengejutkan.
Terkait sosok Ki Seno, Kompasianer Ikrom Zain punya pandangannya tersendiri. Ia menilai Ki Seno adalah dalang yang berhasil membuat para milenial mencintai wayang.
Konten tentang sosok Ki Seno sendiri menjadi artikel populer di Kompasiana, Rabu (04/11/2020).
Selain itu ada juga kisah bagaimana Kompasianer Hennie Triana menceritakan pengalamannya saat terjebak di bandara akibat penundaan penerbangannya. Kisahnya bisa menjadi pelajaran bagi kita, terutama bagi yang  hobi berjalan-jalan ke luar negeri.
Berikut konten populer di Kompasiana yang sudah dirangkum untuk kamu:
Mengenang Ki Seno, Sang Dalang yang Membuat Para Milenial Mencintai Wayang
Seno Nugroho (Ki Seno), dalang kondang yang membuat milenial mencintai wayang. (KOMPAS.com/MARKUS YUWONO)
Sosok Ki Seno memang melekat di hati para pecinta wayang. Tidak hanya piawai memainkan wayang seperti para dalang umumnya, tetapi Ki Seno memiliki ciri khas tersendiri. Ki Seno selalu apik dalam menyulihsuarakan berbagai karakter tersebut.
Keahlian Ki Seno dalam memainkan berbagai karakter wayang karena beliau sudah menggemari aktivitas ini sejak kecil. Ayah beliau pun juga seorang dalang yang bernama Ki Suparman Cermowiyoto, salah satu dalang kondang di Yogyakarta.
Keunikan Ki Seno sendiri adalah berani memadukan gaya dalang khas Jogja dengan gaya dalang khas Solo. Ini sebabnya para penggemarnya berasal dari dua daerah tersebut dan tentunya daerah lain yang kepincut dengan guyonan segar yang dibawakannya. Beliau pun juga kerap diundang tampil di berbagai daerah hingga ke mancanegara. (Baca selengkapnya)
3 Alasan Mengapa Guru Perlu Terus Menanam Harapan
Ilustasi Guru Penanam Harapan. Foto diolah dari Gerd Altmann dari Pixabay dan dokumen Ozy V. Alandika.
Seiring dengan diberlakukannya pembelajaran jarak jauh, harapan akan pencapaian tujuan pendidikan seakan menjadi semu sembari bertumpang pada kata "realistis".
Sebagai imbas dari keringanan, ada pula sebagian siswa yang enggan untuk mengerjakan tugas via daring. Gurunya sudah chat pribadi ke siswa, ternyata malah di-read saja. Padahal tugas tadi akan dimasukkan sebagai nilai PTS. Kan kita sebagai guru penanam harapan jadi sedih akhirnya.
Kenyataannya, seorang guru sangat perlu untuk terus menanamkan harapan. Apapun situasi dan bagaimanapun kondisi di lapangan, harapan yang terkait dengan kemajuan pendidikan begitu penting untuk terus digaungkan. Mengapa harapan itu penting bagi guru? (Baca selengkapnya)
Menulis Biografi Dasar, Bagaimana Memulainya?
ilustasi seorang sosok inspiratif. (sumber: KOMPAS)
Caranya bagaimana? Ya, tulislah orang-orang yang ada di sekelilingmu terlebih dahulu!
Siapa mereka itu? Siapa saja... Dari keluarga dekatmu di rumah sajalah; ada ayahmu, ibumu, kakakmu, adikmu, paman-bibimu, bahkan pembantumu, tukang kebunmu, dan seterusnya. (Baca Selengkapnya)
Mungkin ada di antara kamu yang memiliki banyak pertanyaan seputar teknik menulis biografi dan berharap dapat berkonsultasi langsung kepada Pepih Nugraha?
Mimpi jadi kenyataan! Kompasiana akan membuka Kelas Eksklusif bersama Pepih Nugraha. Ikuti blog competiton menulis sosok inspiratif. Simak syarat dan ketentuannya di sini.
Mau Jadi "Jet Set", tapi Dapat "Jet Lag"
Ilustrasi jet lag. Sumber: Tess Richards/www.latimes.com
Perjalanan dengan pesawat untuk rute jauh kerap begitu lama. Bukan lagi tiga-empat jam, tapi bisa belasan jam. Lalu, dengan durasi seperti itu, pesawat pun akan melintasi rute yang jauh dan menembus zona waktu yang berbeda.
Di sinilah muncul resiko yang selalu ingin dihindari. Apalagi, kalau bukan si "Jet lag".
Jet lag adalah kondisi psikologis yang diakibatkan terjadinya perubahan ritme sirkadian atau jam biologis, karena sebuah perjalanan cepat jarak jauh dan melintasi beberapa zona waktu. Sedangkan jam biologis kita masih sama dengan zona waktu sebelumnya. Jam biologis biasanya mengontrol kapan kita bangun dan kapan kita tidur.
Menariknya, jet lag bukan disebabkan bentangan jarak, tapi lebih karena... (Baca selengkapnya)
Ketika "Telantar" di Negeri Orang, Siap-siap Biaya Tak Terduga
Ilustrasi bandara - foto: JESHOOTS-com/pixabay.com
Kompasianer Hennie Triana punya cerita menarik. Pernah suatu ketika rencana bepergiannya ke sebuah negara tertunda.
Dalam keadaan seperti itu ia terpaksa menunggu hingga esok harinya, dan tentu saja, harus merogoh kocek lebih dalam dari dugaan.
Kisah selengkapnya bisa kamu baca di sini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI