Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Hal Memaknai Sumpah Pemuda hingga Hubungannya dengan Maulid Nabi dan Renaissance

29 Oktober 2020   05:27 Diperbarui: 29 Oktober 2020   05:42 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diorama Kongres Pemuda di Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2015).(KOMPAS/PRIYOMBODO)

Sumpah Pemuda yang awalnya disebut sebagai Sumpah Setia adalah wujud semangat para pemuda untuk menyatukan kekuatan mencari persamaan di tengah keberagaman dengan rasa senasib dan sepenanggungan.

Peristiwa yang menjadi tonggak sejarah persatuan anak bangsa ini dalam meraih kemerdekaan justru terjadi jauh sebelum kemerdekaan dan proklamasi. Yakni 28 Oktober 1928 silam, atau 92 tahun yang lalu.Begitulah permulaan yang kami rangkum dalam artikel yang dibuat oleh Kompasianer Adrian Chandra Faradhipta tentang apa saja yang bisa kita lakukan sebagai pemuda masa kini dalam berkontribusi untuk negara.

Jadi apa saja yang bisa kita lakukan? dari menjadi relawan hingga opsi pertukaran pelajar akan dijelaskan bersama 5 konten terpopuler yang hadir di Kompasiana pagi ini (29/10):

Sumpah Pemuda, Maulid Nabi, dan Renaissance Masa Kini

Ilustrasi gambar sumpah pemuda | Sumber gambar : tribunnews.com / diskominfo.kaltimprov.go.id
Ilustrasi gambar sumpah pemuda | Sumber gambar : tribunnews.com / diskominfo.kaltimprov.go.id
Setiap periode kejayaan akan didahului dengan momen kebangkitan. Sumpah Pemuda, Maulid Nabi, hingga Renaissance merupakan titik tolak dimulainya masa baru menuju perubahan besar. Berdasarkan rekam jejak sejarah itu pula kita yang hidup dimasa kini seharusnya menyadari tentang arti penting titik balik itu.

Setiap momen peringatan yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu memiliki maksud yang demikian. Kita diharapkan memetik hikmah dari sebuah perisitwa yang menginspirasi terjadinya suatu kejayaan. (Baca Selengkapnya)

Penerbangan "Non-stop" Terpanjang di Dunia, Bagaimana Rasanya?

Ilustrasi gambar olahan pribadi. Sumber: washingtonpost.com
Ilustrasi gambar olahan pribadi. Sumber: washingtonpost.com
Singapore Airlines baru saja mengumumkan rencana untuk terbang kembali secara non-stop menuju New York pada tanggal 9 November 2020 mendatang.

Andai kata hanya penerbangan komersial biasa tentu tidak akan menjadi berita menarik. Namun, penerbangan nonsetop dari bandara Changi, Singapore ke bandara John F. Kennedy (JFK), New York, itu sekaligus menempatkannya di posisi teratas sebagai penerbangan tanpa henti terpanjang di dunia. Suatu bentangan jarak yang fantastis sekitar 16,700 km. Dan ini artinya penumpang akan berada di dalam pesawat selama lebih dari 18 jam! (Baca Selengkapnya)

Telinga Cauliflower, Lencana Kehormatan Petarung UFC

Telinga Cauliflower Khabib Nurmagomedov | getty images via talksport.com
Telinga Cauliflower Khabib Nurmagomedov | getty images via talksport.com
Sebuah tafsir yang lazim di dalam dunia pertarungan, semakin besar Cauliflower yang dimiliki, maka semakin tangguh seorang petarung. Bagi mereka, cedera itu bukan merupakan sebuah trauma atau cacat, melainkan ciri khas seorang atlet kontak fisik.

Telinga Cauliflower merupakan lencana kehormatan yang menunjukkan petarung tersebut memiliki jam terbang tinggi dan pengalaman bertarung yang mumpuni. (Baca Selengkapnya)

Harga Mahal Rumah Makan demi Menutup Biaya Bagi Hasil Layanan Pesan Makan Online

Restoran bintang Michelin Le Bernadin New York (timeout.com)
Restoran bintang Michelin Le Bernadin New York (timeout.com)
Rumah makan yang menaikkan harga di aplikasi akan mempengaruhi psikologis (calon) pembeli.

Pembeli akan berhitung, misal, untuk membeli dua porsi soto ayam harus mengeluarkan kocek Rp30rb, sedangkan harga jika makan di tempat atau bawa pulang hanya Rp24rb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun