Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips agar Anak Mau Latihan Menulis, Gaji Bulanan Vs Per Pertemuan bagi Guru Honorer

24 Oktober 2020   05:21 Diperbarui: 24 Oktober 2020   06:02 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Tong Nguyen van on Unsplash

Sebagai orangtua pasti mengalami betapa sabarnya membimbing anak dalam melatih keterampilan menulisnya. Apakah sudah mempunyai cara bagaimana melatih menulis dengan cara-cara yang menyenangkan agar mereka menyukai proses belajarnya?

Kompasianer Nita Kris Noer berbagi tips dalam artikelnya yang menjadi terpopuler kemarin.

Selain itu, terdapat juga analisis mengenai plus minus antara gaji bulanan dan per pertemuan dari seorang guru honorer yang ditulis oleh Kompasianer Hamdali Anton.

Berikut 5 konten terpopuler di Kompasiana untuk pagi ini (24/10):

3 Tips Sederhana Membuat Anak Tertarik Latihan Keterampilan Menulis

ilustrasi anak menulis/sumber: unsplash.com
ilustrasi anak menulis/sumber: unsplash.com
Keterampilan menulis seorang anak terkadang membuat orang tua "deg-deg ser".

Betapa tidak, keterampilan menulis menjadi sebuah senjata utama bagi anak-anak di masa sekolahnya.

Keterampilan menulis menjadi salah satu gerbang untuk menjelajahi dunia literasi. Keterampilan yang satu ini sangat penting, disadari atau tidak.

Berikut ini beberapa tips sederhana untuk membuat anak-anak kita lebih tertarik dalam berlatih keterampilan menulisnya. (Baca Selengkapnya)

Pemetaan Konflik UU Omnibus Law Cipta Kerja

Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (SI) melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Mereka menolak pengesahan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (SI) melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Mereka menolak pengesahan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Dua kelompok yang saling bertikai adalah pemerintah dan rakyat. Subkelompok yang berada di pihak pemerintah sebagai pemegang kendali kuasa dalam memutuskan kebijakan adalah presiden, DPR RI, pengusaha, dan sebagian akademisi. Sementara subkelompok yang berada di pihak rakyat adalah mahasiswa, kelompok tani, LSM, dan sebagian akademisi.

Konflik yang terjadi pada dasarnya disebabkan karena perbedaan posisi, kepentingan, dan kebutuhan antara pihak-pihak yang bertikai. Pemerintahan saat ini memandang pentingnya mempertahankan eksistensi di kancah internasional dengan turut serta dalam gelombang industrialisasi. (Baca Selengkapnya)

Plus Minus Gaji Bulanan dan Per Pertemuan dari Kacamata Seorang Guru Honorer

Gaji bulanan atau per pertemuan, mana yang lebih baik dan akan kamu pilih?| Sumber: KOMPAS.com/NURWAHIDAH
Gaji bulanan atau per pertemuan, mana yang lebih baik dan akan kamu pilih?| Sumber: KOMPAS.com/NURWAHIDAH
Manakah yang lebih baik, gaji bulanan atau per pertemuan?

Nah, bicara masalah mana yang lebih baik, tentu subjektif adanya. Tergantung persepsi masing-masing orang. Namun, menurut saya, tidak ada yang lebih baik, karena selalu ada plus minus, kelebihan dan kekurangan dari dua sistem pembayaran ini. (Baca Selengkapnya)

Hikmah Pandemi, Berkembangnya Ekonomi Digital dan Gig Economy

Content creator bisa jadi salah satu contoh pekerja tidak tetap versi gig economy| Sumber: Shutterstock via Kompas.com
Content creator bisa jadi salah satu contoh pekerja tidak tetap versi gig economy| Sumber: Shutterstock via Kompas.com
Selalu ada hikmah di balik setiap bencana. Seperti pada bencana pandemi Covid-19 sekarang ini, dengan sangat terbatasnya pergerakan manusia dan juga pergerakan barang, telah memacu perkembangan ekonomi digital dan gig economy menjadi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Ekonomi digital adalah kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi informasi dan jaringannya sebagai faktor utama dalam menunjang produksi barang dan jasa hingga sampai ke tangan konsumen.

Sedangkan gig economy adalah suatu kondisi perekonomian di mana status pekerja mengalami pergeseran dari yang bersifat permanen menjadi pekerja kontrak atau pekerja tidak tetap. (Baca Selengkapnya)

Yahoo Groups Ditutup, Era "Milis" Pun Berakhir

Tangkapan layar laman Yahoo Groups. Sumber: groups.yahoo.com
Tangkapan layar laman Yahoo Groups. Sumber: groups.yahoo.com
Seperti judul novel laris Sidney Sheldon, "Nothing Lasts Forever". Tiada yang abadi. Bila saatnya tiba, sebuah media secanggih apapun bisa saja berakhir.

Begitu juga dengan nasib "Yahoo Groups" yang pernah digunakan banyak komunitas sebagai forum komunikasi antar anggota di masa lalu. Yahoo Groups memfasilitasi sarana komunikasi lewat mailing list yang lebih dikenal dengan singkatan "Milis".  (Baca Selengkapnya)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun