Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jomlo di Mana-mana, Apakah Itu Target Viral Marketing?

20 Oktober 2020   04:30 Diperbarui: 20 Oktober 2020   04:46 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi membuat konten marketing agar jadi perbincangan publik. (Sumber gambar: Pexels.com)

Ada guyon lawas tak bertuan yang dulu sering sekali diulang: Tuhan menciptakan makhluknya berpasang-pasangan; jomlo dengan jomlo.

Status melajang atau jomlo memang terkadang menyulitkan dalam beberapa kondisi. Meski sudah berusaha untuk melawan kesepian, jomlo tetaplah sendirian. Itu nyata dan terasa adanya.

Ketika menjomlo itu memang pilihan, tapi putus asa daalam mencari pasangan adalah nasib jomlo yang tak terelakan. Oleh karena itulah jomlo bertebaran dan menyebar di mana-mana.

Namun, jika para jomlo ini merasa lebih bahagia dari yang sudah punya pasangan karena tidak merasakan masalah mereka, yha tidak apa-apa. Barangkali bisa dijadikan untuk konten agar viral.

Inilah 5 konten terpopuler dan menarik di Kompasiana, kemarin.

1. Jodoh Ada di Tangan Tuhan, Jomlo Ada di Mana-mana
Ilustrasi jodoh ada di tangan Tuhan (sumber: Shutterstock via Kompas.com)
Ilustrasi jodoh ada di tangan Tuhan (sumber: Shutterstock via Kompas.com)

Keputusan untuk menikah adalah masalah pribadi. Di dunia modern dengan segala kompleksitasnya, banyak manusia yang memilih untuk tidak menikah.

Akan tetapi masalah perasaan bukanlah masalah kesehatan yang tak bisa ditawar, bukan? (Baca selengkapnya)

2. Kisah Aplikasi Jodoh dengan Bule
ilustrasi: Ketika yang lain asyik sama gebetannya masing-masing. (Foto: Dokumentasi Pribadi/Celestine Patter)
ilustrasi: Ketika yang lain asyik sama gebetannya masing-masing. (Foto: Dokumentasi Pribadi/Celestine Patter)

Tak perlu risau dengan status jomlo. Nikmati saja keseharian dengan melakukan hal-hal baik. Bekerja dengan baik, berpengetahuan luas, mengurus adik, berbakti kepada orang tua, atau mencurahkan seluruh tenaga dan waktu hanya bagi Sang Pencipta. (Baca selengkapnya)

3. Viral Marketing, Tak Sebatas Menjadi Perbincangan Publik
ilustrasi membuat konten marketing agar jadi perbincangan publik. (Sumber gambar: Pexels.com)
ilustrasi membuat konten marketing agar jadi perbincangan publik. (Sumber gambar: Pexels.com)

Sekreatif apapun konten yang dibuat harus tetap memperhatikan ketentuan yang ada, baik, maupun nilai etis di mata masyarakat.

Oleh karena itu, kita tidak lagi mesti heran jika pemasar sengaja membuat konten sedemikian rupa dan berharap konten tersebut viral dan menjadi sorotan publik. Dengan viralnya konten yang dibuat, maka keuntungan akan didapatkan. (Baca selengkapnya)

4. Gerakan Literasi Sekolah, Antara Harapan dan Realita
Ilustrasi buku-buku. (Foto: Dokumentasi pribadi/Nur Alfia Ekawati)
Ilustrasi buku-buku. (Foto: Dokumentasi pribadi/Nur Alfia Ekawati)

Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah yang sudah berjalan 4 tahun nampaknya masih sekadar menuntaskan kewajiban. Belum ada --atau bahkan sampai-- merangsang siswa/i untuk melakukannya sendiri. (Baca selengkapnya)

5. Setelah Jadi Pecundang, Alex Rins Menjadi Pemenang di MotoGP Aragon 2020
Alex Rins menang di Aragon 2020 (18/10). | Gambar: Motogp.com
Alex Rins menang di Aragon 2020 (18/10). | Gambar: Motogp.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun