Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Gaganawati dan Weedy: Patuhi Aturan Saat Membuat Konten di Negeri Orang

16 Oktober 2020   20:45 Diperbarui: 17 Oktober 2020   15:08 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasianer Gaganawati Stegmann membuka sesi A-to-Z Kompasiana dengan amat menarik. "Alasan saya masih tetep menulis adalah untuk tetep melestarikan bahasa Indonesia."

Pada sesi A-to-Z Kompasiana yang digelar virtual pada Kamis (15/10), tajuk yang diangkat adalah "Mewartakan Mancanegara bersama Diaspora Kompasiana". Acara virtual ini dipandu oleh COO Kompasiana Nurulloh, dengan mengundang dua Kompasianer Diaspora Weedy Koshino (Jepang) dan Gaganawati Stegmann (Jerman).

Diskusi berlangsung penuh dengan canda dan tawa seperti pertemuan reuni antarteman yang lama tak jumpa.

Gaganawati Stegmann sendiri bergabung di Kompasiana sejak April 2011, sedang Weedy Koshino menyusul 2 tahun berikutnya pada Agustus 2013.

Dunia tulis-menulis sendiri bukanlah hal baru bagi keduanya. Gaganawati contohnya, sebelum bergabung dengan Kompasiana, ia sudah menjadi kontributor di KOMPAS.com pada rubrik jalan-jalan tahun 2006.

"Kalau tidak salah ingat 2006. Itu sudah tinggal di Jerman, bingung mau ngapain; bahasa gak bisa, teman sama keluarga gak ada, untunglah ketika itu (koneksi) internet di Jerman kenceng gak karuan. Terus nemu kompas.com ternyata boleh mengisi rubrik oleh (Alm) Pak Bondan," ujar Gaganawati.

Tidak jauh berbeda, Weedy sesungguhnya sudah mengenal platform menulis selain Kompasiana. Ia mengaku belajar menulis dari kebiasaan mengisi diary ketika masih remaja.

Ketika akhirnya menemukan Kompasiana, ia begitu senang kala tulisannya didapuk sebagi Headline (Artikel Utama). Weedy sendiri bahkan sampai tidak percaya ketika itu, karena pada artikelnya sudah ada foto dan terpampang namanya pada laman depan Kompasiana.

"Dulu tuh saya ingat banget pas mendapat Headline pertama. Saya langsung kegirangan, jingkrak-jingkrak, pamer ke suami kalau artikel saya jadi Headline. Bahkan efeknya hingga menambah nafsu makan. Pokoknya senang," katanya.

"Jadi pas sarapan tuh semangat banget, malah sampai ditungguin tuh artikel saya, sampai kapan nangkring di halaman depan," lanjut Weedy mengenang momen tersebut. Selain itu, ia juga menceritakan kisah ketagihan berkompasiana.

"Waktu (awal-awal nulis di Kompasiana) itu anakku masih kecil tuh. Jadinya pengen buru-buru niduriiin aja kalau siang tuh. Nidurin siang, terus saya buka laptop, langsung nulis apa aja gitu lho, tentang Jepang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun