"Kompetisi selalu menarik. Apalagi antara dua jawara dalam sebuah pasar global yang begitu ketat. Lihat saja, betapa kerasnya persaingan antara Coca-Cola vs Pepsi di minuman bersoda. Sama serunya, kompetisi antara Burger King vs McDonald's di makanan cepat saji. Dan yang paling sengit adalah rivalitas di industri pembuat pesawat terbang komersial di dunia. Siapa lagi kalau bukan antara Airbus versus Boeing."
Jika Anda menyukai dunia aviasi, bagaimana kalau memilih, lebih nyaman naik pesawat Airbus atau Boeing?Â
Kompasianer Tonny Syairiel mengulas cukup detil persaingat sengit antar kedua perusahaan tersebut. Dari tentang lobi politik di balik pembelian pesawat negara-negara tertentu, hingga musibah yang kecelakaan pesawat yang menyebabkan produsen mengalami kerugian besar.
Selain mengenai dunia aviasi, terdapat juga konten menarik yang kami sajikan untuk pagi ini, inilah daftarnya:
Airbus Vs Boeing, Kisah Pertarungan Dua Raksasa Pabrikan Pesawat
Sejatinya, dunia penerbangan juga mencatat sejarah persaingan sengit antara dua pabrikan pesawat terbang terbesar di dunia saat ini selama lebih dari dua dekade: Airbus dan Boeing. Airbus mewakili konsorsium beberapa negara Eropa bersaing sengit melawan pabrikan pesawat terbang Boeing dari Amerika Serikat. (Baca Selengkapnya)
Nurdin Abdullah, Teladan Gubernur Lain Ademkan Pendemo Omnibus Law
Memang benar, telanjur terjadi juga perusakan fasilitas publik oleh pendemo Omnibus Law di Sulawesi Selatan. Akan tetapi, berkat pesona pidato Nurdin Abdullah, kerusakan lebih luas dapat dicegah. (Baca Selengkapnya)
Suami Kena PHK, Saya Hanya Ibu Rumah Tangga dan Punya Bayi Usia 18 Bulan
Manusia dalam Titik Simpul Data Media Sosial
Wajah berganda ala Dewa Janus hadir seiring dengan integrasi teknologi dalam kehidupan manusia. Dalam mitologi Romawi, Janus memiliki dua muka, filosofinya memandang masa lalu dan masa depan secara bersamaan. (Baca Selengkapnya)
Sengkarut Bahasa Ngeblog Berguna Banget Loh!
Bahasa ngeblog ini bisa menambah wawasan yang lebih luas tentang budaya dan cara berpikir saudara kita di wilayah lain. Kemampuan linguistik kita juga akan bertambah gara-gara bahasa ngeblog yang kadang sengkarutan. (Baca Selengkapnya)