Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Pandai-pandai Mengulas Makanan yang Tidak Disukai

9 Oktober 2020   19:05 Diperbarui: 9 Oktober 2020   22:05 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar tayangan A-to-Z Kompasiana. (sumber: YouTube/Kompasiana)

Bisnis kuliner atau makanan dan minuman (F&B) kini tengah berkembang amat pesat. Segala jenis dan bentuk kuliner bisa kita jumpai dengan mudah: dari yang kaki lima hingga bintang lima.

Jika kita belum bisa ikut berbisnis, tapi ada peluang baru yang bisa kita dapatkan, yakni dengan menjadi pengulas kulinernya.

Mungkin sudah banyak konten kreator yang sudah "bermain" ranah tersebut, tetapi menulisnya secara lengkap dan baik inilah yang jarang kita temui.

Sekadar informasi, khusus konten kuliner di Kompasiana juga begitu banyak. Setiap tahunnya mengalami peningkatan 1.398 (2018), 1.916 (2019), dan 2.041 (2020-September).

Oleh karena itu, pada acara A-Z Kompasiana, Kamis (24/09/2020) yang disiarkan secara langsung melalui channel Youtube Kompasiana bertemakan "Mencicip Makanan Lewat Tulisan".

Pada acara yang dipandu oleh Widha Karina (Content Superintendent Kompasiana) dan Marla Lasappe (Admin Komunitas KPK).

Pembahasannya juga menarik, dari membahas berbagi cerita dan tukar pengalaman tentang menulis kuliner hingga hal-hal apa saja yang perlu diperhatian.

Sebelum bincang-bincang dimulai, Widha membagikan kompenen-komponen apa saja yang penting dalam menulis konten kulier.

Namun, yang kerap abai dalam sebuah konten kuliner yaitu cerita. Karena dalam setiap ulasan kuliner, menurut Widha, mereka terlalu fokus pada rasa.

"Orang hanya berfokus pada lidah, tetapi orang suka lupa kalau di balik makanan tersebut ada cerita, ada kisah perjuangan bagaimana makanan dibuat," jelasnya.

Untuk itulah kita sering sekali hanya mendapat ulasan kuliner sekadar dari kata: enak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun