Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Pilkada Dilanjut, Main Gim "Among Us" Jalan Terus

27 September 2020   04:17 Diperbarui: 27 September 2020   15:50 8077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuannya membagikan cerita ini agar ada banyak orang yang bisa melakukan hal serupa dan tahu bagaimana mesti bersikap dan berbuat.

Pernafasan orang yang sedang diduga terinfeksi Covid-19, tulisnya, harus selalu dipantau karena biasanya seseorang tidak sadar jika dia sudah mengalami sesak nafas.

"Yang perlu diingat, dalam kondisi normal, jumlah tarikan nafas seseorang di bawah 24 dalam 1 menit. Jika tarikan nafas sudah di atas 30 per menit, ini sudah masuk kategori sesak nafas dan harus ditolong dengan oksigen," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

3. Kenapa Sih Pesepeda Begitu?

Kala kegiatan bersepeda sudah tidak lagi menjadi tren dan telah jadi bagian hidup sehari-hari, tidak sedikit perilaku pesepeda yang kita temui melanggar ketentuan berlalu lintas.

Senada dengan hal itu, wacana untuk menetapkan peraturan kepada pesepeda yang melanggar lalu lintas datang dari Polda Metro Jaya. Maksudnya, bahwa pesepeda dapat dikenakan tilang jika berkendara di luar jalur yang disediakan.

Perilaku melanggar lalu lintas oleh pesepeda, tulis Kompasianer Carlos Nemesis, memang sudah seharusnya tidak dilakukan, namun bukan berarti kita bisa begitu saja mengkambinghitamkan segala jenis pelanggaran lalu lintas kepada pesepeda saja.

"Kita harus mampu menyelami lebih dalam mengapa perilaku seperti ini bisa terjadi, tidak hanya berhenti pada pengaturan-pengaturan berperilaku melalui sanksi dan hukuman saja," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

4. Kiat Merawat Tanaman Hias bagi Pemula

Yang menyenangkan dari kegiatan selama di rumah, yakni bisa punya banyak waktu luang untuk memperindah tiap sudut rumah dengan tanaman hias.

Namun, tidak sedikit di antara mereka yang ingin melakukan hal tersebut adalah ketakutan akan mampu merawat tanaman-tanaman itu dengan baik atau tidak.

Yang tidak diharapkan, menurut Kompasianer Adib Mawardi, ketika sudah membeli tanaman baru karena tak bisa merawat, tak berapa lama kemudian tanaman itu akan mati.

Nah, untuk mengurangi kekhawatiran tersebut, Kompasianer Adib Mawardi berbagi pengalaman mengenai kiat dalam memilih dan merawat tanaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun