Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hari Tani Nasional, Wacana Lumbung Pangan Dunia 2045 dan Eksistensi Petani Muda

24 September 2020   18:58 Diperbarui: 24 September 2020   19:01 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Dok. Kementan via KOMPAS.com)

Ada konsep menarik yang dibahas Vina, yaitu agroboy dan agrogirl. Ini adalah konsep petani bagi mereka yang bercocok tanam, baik itu yang mengomersilkan hasilnya atau tidak. Semua itu harus dikenalkan sejak dari sekolah hingga dewasa.

"Kaderisasi agroboy dan agrogirl dapat dilakukan di sekolah dalam pelajaran lingkungan hidup. Dengan mempersiapkan pengetahuan dan kewaspadaannya sejak dini, mereka akan terstimulasi dan termotivasi untuk membuat sebuat terobosan bagi kemajuan pertanian." (Baca selengkapnya)

(Foto: Kompasianer Suradin)
(Foto: Kompasianer Suradin)
Hal yang tak kalah penting selain regenerasi tentu kesejahteraan petani. Kita mungkin sudah sering dihadapkan pada kasus di mana para petani justru harus menjual rugi hasil panennya dengan berbagai alasan.

Jika tak banyak mendapat perhatian pemerintah, saatnya para petani itu sendiri yang bersiasat menjaga perekonomiannya. Kompasianer Reba Lomeh menawarkan solusi alternatif agar petani tidak salah mengelola keuangan seusai menjual produk pertanian, salah satunya investasi.

"Sarana investasi di bidang produksi ini sangat dianjurkan. Hal ini tentunya masih berkaitan dengan penyediaan alat-alat pertanian dalam mendukung pengolahan lahan hingga pascapanen. Semisalkan dengan membeli traktor, mesin perontok dan penggiling, bajak subsoil dan lain-lain." (Baca selengkapnya)

Bacaan terkait: Masa Depan Pertanian Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun