"Untuk itu dapat dibangun sinergi Kementan dan BUMN mendukung program intensifikasi pertanian padi sepanjang rantai pasok. Program itu harus terintegrasi sejak dari hulu (pupuk dan pestisida), ke tengah atau on-farm (benih, teknologi budidaya, dan manajemen), sampai ke hilir (pengolahan, logistik, dan pemasaran)." (Baca selengkapnya)
Di saat para stakeholder menyiasati ketersediaan pangan nasional, para petani kala pandemi terus bekerja keras di ladang, tak mengenal Work from Home seperti anjuran pemerintah kepada para pekerja.
Kompasianer Lilian Kiki Triwulan melaporkan aktivitas petani di daerahnya, Purbalingga. Stok di sana relatif aman, khususnya beras, karena pemerintah daerah mendukung dari mulai menanam sampai memanen.
"Semangat para petani demi menjaga ketahanan pangan negeri memang perlu diapresiasi. Tanpa mereka, stok pangan akan terguncang dan masyarakat akan kelabakan." (Baca selengkapnya)
Terkait perjuangan itu, dalam sejarahnya petani memang merupakan salah satu profesi yang menyangga kerjaan-kerajaan penakluk hingga terbentuknya Indonesia. Peran mereka vital sebagai asset bangsa, kata Kompasianer Luqman Hakim.
Lalu apakah perjuangan ini didukung dengan regenerasi yang optimal? Sepertinya belum.
Jika definisi petani muda adalah yang berusia 16-30 tahun, maka jumlahnya masih kurang banyak. Hasil Sensus Pertanian 2013 mencatat petani dalam rentang usia 1-6-30 tahun sekitar 3 jutaan orang. Hanya 10 persen jika dibanding dengan petani dengan rentang usia di atasnya.
"Para pemuda lebih memilih melakukan urbanisasi untuk meningkatkan taraf hidup karena pekerjaan sebagai petani dianggap sebagai pekerjaan kotor dan kurang menjanjikan."
Menurut Luqman, harus ada persepsi yang diubah apalagi saat ini kita hidup di zaman modern. Pertanian dengan ideologi modern dan peralatan modern harus dibangun untuk meningkatkan keberlanjutan kehidupan manusia. (Baca selengkapnya)
Hal senada diungkapkan Kompasianer Vina Fitrotun Nisa dalam artikelnya. Ada pandangan yang harus diubah mengenai definisi petani. Petani tak melulu berkutat dengan ladang atau sawah, juga tak terbatas dalam lingkup subsisten dan nonsubsisten. Dengan begitu citra petani akan berubah.