"Individu tertarik dengan individu lain yang memiliki banyak perbedaan dengan dirinya karena ia merasa bahwa individu tersebut memiliki kelebihan yang dapat melengkapi kekurangan yang melekat pada dirinya," tulis Kompasianer Cindy Carneta. (Baca selengkapnya)
4. What is Introvert and Extrovert?
Pemahaman umum mengenai introvert dan ekstrovert yang banyak diketahui masyarakat sebenarnya tidak sesederhana itu.
"Introvert itu pendiam, tertutup, enggan berteman, kurang seru; sedangkan Ekstrovert: santuy, outgoing, banyak bicara, enerjik, banyak teman," lanjut Kompasianer Sayyidah Syafiqoh.
Manusia itu punya sesuatu mekanisme yang disebut dengan sikap jiwa, yaitu orientasi pilihan seseorang dalam mengisi kembali energi ke dalam dirinya.
"Yang mengisi dengan orientasi ke dalam itu Introvert dan yang mengisi dengan orientasi keluar itu Ekstrovert," tulisnya. (Baca selengkapnya)
5. Memahami Diri: antara Persepsi, Ketidaktahuan, dan Kesadaran
"Rasa marah, benci, dendam, merasa selalu benar, takut akan sesuatu, kesemuanya itu berasal dari dalam diri manusia yang harus bisa dipahami," lanjutnya.
Memahami pikiran itu sama halnya dengan memahami diri, caranya bisa tentang persepsi kita.
"Dunia kita adalah persepsi kita. Dunia adalah dunia sebagaimana kita mempersepsikannya. Itulah argumen yang diajukan oleh George Berkeley lebih dari dua ratus tahun silam," tulis Kompasianer Fathul Hamdani.
Sebagaimana konsep, seperti itulah persepesi. Hanya saja itu bukan sebuah kenyataan. Persepsi itu bentuk abstraksi yang dihasilkan oleh pikiran manusia. (Baca selengkapnya)