Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Senjakala Televisi Konvensional hingga Waspadalah Beli Es Teh Sembarangan

30 Agustus 2020   04:43 Diperbarui: 31 Agustus 2020   04:07 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Volodymyr Zelensky merayakan kemenangan di Pilpres Ukraina 2019 (Foto: AFP/Genya Savilov)

Benarkah industri televisi sudah memasuki akhir masa kejayaannya? Singkatnya: senjakala televisi sudah di depan mata. Lantas apa dan bagaimana langkah untuk mengantisipasinya?

Bukan hanya medis sosial, tetapi perangkat digital lainnya kini sudah memudahkan pelanggannya dalam menikmati beragam tayangan.

Siaran televisi digital atau penyiaran digital sendiri merupakan jenis siaran televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi.

Dalam kondisi seperti ini sudah pasti bisnis televisi konvensional sungguh berat, porsi kue iklan masih terbesar di televisi, tren digital ini bisa jadi membuat televisi tak lagi diminati oleh pengiklan.

Selain konten seputar dunia pertelevisian, masih ada konten menarik lainnya seperti pesawat N250 yang dimuseumkan hingga cerita seorang mahasiswa yang pernah KKN di Miangas, pulai paling utara di Indonesia.

Inilah 5 konten menarik dan terpopuler di Kompasiana dalam sepekan.

1. Android TV, Apple TV, dan Senjakala Siaran Televisi Konvensional

ilustrasi tv digital. (sumber: ZDNet.com via kompas.com)
ilustrasi tv digital. (sumber: ZDNet.com via kompas.com)
Survei Nielsen Indonesia yang rilis pada Mei 2020 menunjukkan bahwa penonton televisi dari kelas atas meningkat 14% dari periode normal.

Mengutip dari rilis tersebut, Kompasianer Yana Haudy melihat para pemasang iklan di zaman internet ini sudah tidak mengandalkan TV sebagai media utama menjual barang dan jasa.

Oleh karena itu, beban televisi kini untuk tetap bertahan amat berat.

" Selain harus menghadapi persaingan antar stasiun free to air, media digital, dan medsos, juga datangnya tamu baru seperangkat alat salat, eh, perangkat digital bernama Android TV dan Apple TV," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Keluh Ernest Prakasa, Kisah Volodymyr Zelensky, dan Gairah Giring Ganesha

Volodymyr Zelensky merayakan kemenangan di Pilpres Ukraina 2019 (Foto: AFP/Genya Savilov)
Volodymyr Zelensky merayakan kemenangan di Pilpres Ukraina 2019 (Foto: AFP/Genya Savilov)
Ketika Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara resmi mencalonkan Plt Ketua Umum Giring Ganesha untuk maju sebagai calon Presiden 2024 menuai banyak pro dan kontra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun