Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Belajar dari Suku Arfak Menikmati Alam hingga Terhalang Restu karena Primbon Jawa

6 Juli 2020   04:27 Diperbarui: 6 Juli 2020   04:23 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon 'pisang surga' di pekarangan rumah Poltak (Dok. Felix Tani)

Kebiasaan buruk saat membaca adalah membaca tanpa berpikir. | Sumber: Pixabay/OlyaLole
Kebiasaan buruk saat membaca adalah membaca tanpa berpikir. | Sumber: Pixabay/OlyaLole
Dulu orang mengandalkan tukar informasi lewat buku dan tulisan, sekarang hal itu bisa dilakukan dengan media lain. Televisi, podcast, atau bahkan audio book.
 
Dulu orang mengandalkan otak untuk berpikir, mungkin sebentar lagi manusia akan jauh lebih banyak bertumpu pada komputer sebagai pemilik kecerdasan buatan.

Lalu apakah membaca buku bacaan masih relevan sebagai media satu-satunya untuk membuka wawasan? (Baca selengkapnya)

"Mukjizat" dalam Serumpun Pohon Pisang

Pohon 'pisang surga' di pekarangan rumah Poltak (Dok. Felix Tani)
Pohon 'pisang surga' di pekarangan rumah Poltak (Dok. Felix Tani)
Kita tidak pernah tahu bagaimana cara karunia hadir dalam hidup ini. Tiba-tiba saja dia ada di depan hidung tanpa pernah tahu asal-usulnya. Tak terkecuali serumpun pohon pisang ini. (Baca selengkapnya)

Terhalang Restu karena Primbon Jawa

Ilustrasi pernikahan (sumber: pixabay.com)
Ilustrasi pernikahan (sumber: pixabay.com)
Apa jadinya kalau suatu hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan tak kunjung memperoleh restu. Padahal rencana untuk melangkah ke jenjang lebih serius sudah berada di depan mata. Musababnya: primbon Jawa! (Baca selengkapnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun