Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Rahasia Membuat Mie Rebus ala Warkop hingga Perjuangan Membeli Sepeda

28 Juni 2020   04:54 Diperbarui: 29 Juni 2020   01:46 1816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi warung kopi. (Tribun Jogja/Noristera Pawestri)

Bukan karena harganya yang relatif murah, warung kopi (warkop) juga banyak yang buka hingga larut malam.

Namun, bukan hanya itu, bagi yang pernah atau terbiasa makan mie instan di sana pasti tahu: masakan mie instan di warkop jauh lebih enak daripada yang kita buat sendiri di rumah.

Yang lebih menariknya lagi, kebanyakan penjual mie instan di warkop berasal dari Kuningan, Jawa Barat.

Meski akrab dan minta diajari cara memasak, tidak sedikit dari mereka setelah mencobanya di rumah tetap berbeda rasanya. Lantas apa yang menjadi rahasianya?

Selain itu, masih ada konten menarik dan terpopuler lainnya, seperti kembalinya tren bersepeda sebagai olahraga alternatif hingga banyaknya orang-orang yang menjadi job hopper.

Inilah konten-konten terpopuler di Kompasiana dalam sepekan:

1. Jawaban Atas Alasan Mie Rebus Warkop Lebih Enak

Saking akrabnya dengan mie instan, khususnya mie rebus, yang mudah kita temui, muncul sebuah mitos: bahwa mie rebus buatan warkop jauh lebih enak.

Kompasianer Thomas Panji pun mengakui, sebagai orang yang begitu menyukai mie rebus penasaran akan hal tersebut.

Ada banyak sekali artikel yang sudah pernah membahas fenomena ini, tulis Kompasianer Thomas Panji, menyimpulkan yang membuat berbeda adalah teknik memasak.

Karena penasaran, ia mendatangi sendiri penjaga warkop sekaligus orang yang memasaknya, Kang Edi dan Kang Ade di Jl. Perkutut GK I, Demangan, Yogyakarta.

"Ada tata cara tertentu yang seringkali diabaikan, yakni memasukan mie terlebih dahulu baru airnya," ujar Kang Edi, seperti yang ditulis Kompasianer Thomas Panji.

Cara tersebut, lanjutnya, efektif untuk bisa mendapatkan rasa kuah yang nikmat. (Baca selengkapnya)

2. Cerita Berburu Sepeda dari Depok hingga Jakarta 

Akhir-akhir ini sepeda mudah sekali kita temui, dari yang berkeliling di komplek maupun perkampungan hingga memedati jalan raya.

Kembalinya tren bersepeda pun membuat Kompasianer Ire Rosana tanpa pikir panjang untuk membeli sepeda.

Akan tetepi, bagi yang awam, membeli sepeda bukanlah persoalan mudah: dari membeli yang bekas atau baru maupun harga-harga sepeda yang beragam jenisnya.

"Toko yang saya kunjungi adalah salah satu toko terkenal di kalangan para pecinta sepeda. Para pengantre terdiri dari mereka yang ingin servis, mereka yang mencari sparepart pula orang-orang seperti saya yang ingin membeli baru," tulis Kompasianer Ire Rosana.

Toko tersebut bahman buka tengah hari, namun kabarnya para pengantri sudah stand by sedari jam 8 pagi. (Baca selengkapnya)

3. Anak Betawi yang Tidak Pernah Tinggal di Jakarta

Ada yang berbeda dari perayaan ulang tahun ke-493 Jakarta: tidak ada perayaan meriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Jakarta tampak sepi dan sunyi.

Hal itu seakan menggambarkan perasaan Kompasianer Mahir Martin sebagai orang Betawi yang tidak pernah tinggal di Jakarta.

"Saya orang asli Betawi, tapi tidak pernah tinggal di Jakarta. Mungkin pernyataan ini sekilas sepertinya bercanda, tetapi itulah kenyataannya," tulisnya.

Namun, ada pesan yang ingin disampaikan, di manapun kita tinggal dan apapun yang kita lakukan, lanjutnya, maka budaya baik yang melekat pada diri kita harus kita tunjukkan. (Baca selengkapnya)

4. Kisah Sepetak Tanah Milik Kabupaten Brebes di Wilayah Kabupaten Tegal

Seperti halnya Vatikan yang berada di wilayah Italia, di Indonesia juga ada yang serupa, yakni di Jawa Tengah: antara Kabupaten Brebes dengan Kabupaten Tegal.

Secara geografis, tulis Kompasianer Usman Didi, letak Kabupaten Brebes dengan Kabupaten Tegal memang berdekatan bahkan kedua wilayah tersebut saling berbatasan.

"Bahkan dulunya kedua wilayah ini merupakan sebuah wilayah kesatuan Kadipaten Tegal," lanjutnya.

Pasalnya Kabupaten Brebes merupakan hasil pemekaran wilayah Kadipaten Tegal abad ke-17 pada masa Kasunanan Kartasura. (Baca selengkapnya)

5. Janganlah Menjadi Seorang "Job Hopper"

Job hopper adalah sebutan untuk orang yang suka berpindah-pindah pekerjaan. Tidak sedikit hal ini dilakukan oleh orang yang baru saja memulai kariernya di dunia pekerjaan.

Biasanya bermula dari seringnya mengeluh atau sulitnya mengeluarkan uneg-uneg kepada rekan maupun atasan, akhirnya resign yang menjadi pilihan.

Kompasianer Andini Okka berpendapat, sebetulnya kita harus berpikir seribu kali sebelum mengajukan resign.

Kalau tidak, lanjutnya, percayalah banyak masalah baru yang akan timbul nantinya.

"Semakin sering kita berpindah tempat kerja, apalagi dalam waktu yang singkat, itu akan memberikan kesan kita pegawai yang rapuh. Mudah menyerah sebelum berperang," ungkapnya. (Baca selengkapnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun