Ada yang berbeda dari laporan harian yang disampaikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia, yakni kehadiran dr. Reisa Broto sebagai juru bicara.
Kehadirannya beberapa hari belakangan ternyata mendapat respon yang baik dari warganet. Achmad Yurianto memperkenalkan Reisa sebagai bagian dari tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Beliau akan menyampaikan informasi dan edukasi pencegahan Covid-19, termasuk adaptasi kebiasaan baru untuk masyarakat yang produktif dan aman," lanjutnya, seperti dikutip dari siaran daring konferensi pers.
Apakah penunjukan dokter umum Reisa Broto Asmoro didapuk menjadi anggota tim komunikasi publik Gugus Tugas Covid-19 sudah dirasa tepat? Terlebih kehadiran Reisa untuk menemani sekaligus menyampaikan informasi dalam briefing harian Covid-19.
Selain kabar dan analisis terhadap hadirnya dr. Reisa Broto dalam tim komunikas publik Gugus Tugas Covid-19, masih ada konten menarik lainnya seperti keluhan masyarakat atas naiknya tagihan listrik hingga menyikapi perayaan hari media sosial.
Inilah konten-konten menarik dan terpopuler di Kompasiana dalam sepekan:
1. Strategi Persuasi ala Dokter Reisa
Benarkah modal penting sebab seorang komunikator yang melakukan persuasi akan dapat lebih diterima secara baik jika ia memiliki daya tarik fisik?
Setidaknya itulah yang kemudian jadi pertanyaan banyak orang atas penunjukan Dokter Reisa Broto sebagai jubir baru Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Dibalik parasnya yang catik, menurut Kompasianer Wardy Kedy, Dokter Reisa menjelma sebagai sosok yang seolah memberi angin segar pada setiap mata masyarakat yang memandangnya ketika memberi informasi.
"Dengan demikian, saya kira publik akan semakin lebih memahami setiap penjelasan dan informasi yang disampaikan Pemerintah karena telah dibagi secara merata dan jelas," lanjutnya.
Inilah yang dalam ilmu Psikologi dan Komunikasi dikenal sebagai strategi persuasi. (Baca selengkapnya)