Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Warga Kota Jambi yang Menyesal Ikut Rapid Test hingga New Normal Jokowi Vs Amien Rais

28 Mei 2020   05:35 Diperbarui: 28 Mei 2020   05:40 1688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa sekolah dasar di Natuna, Kepulauan Riau, mengenakan masker saat berada di area sekolah mereka, Selasa (4/2/2020). (AFP/RICKY PRAKOSO via KOMPAS.com)

Nampaknya pemerintah daerah di mana pun, perlu memperhatikan dengan baik kondisi gedung karantina Covid-19 di wilayahnya. Hal ini karena kenyamanan dan keamanan penghuni sebenarnya juga berpengaruh pada kesehatan.

Seperti yang dialami Kompasianer Elvidayanty darkasih yang kini tengah menjalani karantina di daerahnya, kota Jambi. yang menurutnya, fasilitas karantina kurang layak. Sehingga membuatnya sulit tidur dan badan sakit-sakit.

Dalam artikelnya, ia dan beberapa warga yang dikarantina pada akhirnya menyesal.

Selain tentang kondisi karantina di daerah Jambi tersebut, terdapat juga artikel populer lain yang kali ini membahas bedanya makna New Normal antara presiden Jokowi dan Amien Rais.

Bagi Laro Jaong, Kompasianer yang menulis artikel tersebut berpendapat bahwa: Pak Amien hanya meminjam hangat percakapan tentang new normal, menjadikannya panggung untuk membicarakan hal yang lain yang tentu saja tidak kalah pentingnya.

Apa itu? Berikut 5 artikel terpopuler yang tersaji di Kompasiana kemarin:

1. Dear Bapak Wali Kota Jambi, Kami Menyesal Ikut Rapid Test

Pasien karantina Graha Lansia protes soal hasil swab yang tidak kunjung diumumkan./foto : Elvidayanty.
Pasien karantina Graha Lansia protes soal hasil swab yang tidak kunjung diumumkan./foto : Elvidayanty.
Mulai dari tempat karantina yang tidak representatif, tidak aman, kesulitan tidur karena suhu kamar yang panas, ditambah pula kasur tua yang per-nya menusuk-nusuk punggung  dan menyebabkan rasa nyeri, membuat tidak bisa tidur.

Selama dikarantina, hanya dua kali petugas mengukur suhu tubuh pasien. Selebihnya, saya hanya melihat mereka lebih banyak di dalam ruangan khusus untuk mereka. (Baca Selengkapnya)

2. New Normal Jokowi Vs Amien Rais

Ilustrasi Amien Rais [Tribunnews.com] dan Joko Widodo [Kompas.id]
Ilustrasi Amien Rais [Tribunnews.com] dan Joko Widodo [Kompas.id]
Pak Amien pada dasarnya memahami maksud sejati new normal versi Presiden Joko Widodo. Kritiknya bukan pada praktik new normal. Ia cuma membonceng frasa itu bagi pesan yang lain: soal utang dan kebijakan-kebijakan ekonomi, soal kesejahteraan rakyat.

Kita butuh orang-orang yang selalu mengajak kita waspada terhadap kondisi pengangguran, kelaparan, utang luar negeri, dan lain-lain, dan sebagainya. (Baca Selengkapnya)

3. Kurikulum Darurat ala Kemenag Sudah Terbit, Kemendikbud Kapan?

Siswa sekolah dasar di Natuna, Kepulauan Riau, mengenakan masker saat berada di area sekolah mereka, Selasa (4/2/2020). (AFP/RICKY PRAKOSO via KOMPAS.com)
Siswa sekolah dasar di Natuna, Kepulauan Riau, mengenakan masker saat berada di area sekolah mereka, Selasa (4/2/2020). (AFP/RICKY PRAKOSO via KOMPAS.com)
Kementerian Agama sudah keluarkan kurikulum, agaknya kali ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Mas Nadiem juga perlu mengambil ancang-ancang untuk menerbitkan kurikulum.

Dulu di awal-awal pandemi Mas Nadiem pernah mengungkapkan bahwa dirinya bersama Kemendikbud sedang merancang kurikulum darurat. Walaupun bukan jadi prioritas, KPAI, organisasi pendidikan, serta beberapa pengamat pendidikan juga ikut mendesaknya. (Baca Selengkapnya)

4. Menyambut New Normal, Sesiap Apa Kondisi Transportasi Kita?

Warga menggunakan masker saat menumpangi bus transjakarta di Jl. Letjen S. Parman, Jakarta Barat, Senin (4/5/2020). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Warga menggunakan masker saat menumpangi bus transjakarta di Jl. Letjen S. Parman, Jakarta Barat, Senin (4/5/2020). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Perlu diperhatikan ketika kapasitas angkut moda transportasi umum dikurangi hingga 50%, maka akan semakin besar terjadinya peristiwa penumpukkan penumpang di stasiun ataupun halte.

Hal ini akan kontraproduktif karena meningkatkan kemungkinan penyebaran virus. Terlebih lagi pemerintah telah "berancang-ancang" memperkerjakan kembali pekerja di bawah usia 45 tahun kembali ke kantor.

Lalu apakah ada alternatif selain bergantung terhadap transportasi umum? Kendaraan pribadi mungkin dapat menjadi opsi, namun jika Anda memiliki uang yang cukup. (Baca Selengkapnya)

5. Bagaimana Caranya agar Customer Loyal terhadap Bisnis Anda?

Ilustrasi gambar kepuasan pengalaman customer/by: misgl.com
Ilustrasi gambar kepuasan pengalaman customer/by: misgl.com
Saat ini banyak terjadi perusahaan yang menuntut hasil target agar bisa terlampaui, tanpa mau tahu gimana caranya team mencapainya. Maksud upaya mencapai di sini yaitu kemauan untuk terjun langsung bersama team mengikuti proses demi proses.

Perusahaan yang berkecimpung di bidang industri bisnis penjualan brand (produk), selain bertujuan mendapatkan profit atau laba yang besar, tentu juga berkeinginan mendapatkan loyalitas dari customernya.

Hal itu dikarenakan loyalitas customer punya peranan penting dalam menaikkan citra positif suatu perusahaan. Dengan dasar kepercayaan yang telah diraih oleh perusahaan dari customer, maka kerja sama akan terus berkelanjutan dan meningkat. (Baca Selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun