Seorang Dosen di sebuah universitas di Jakarta mendapat bantuan sosial (bansos) berlabel "Bantuan Presiden RI Bersama Lawan Covid-19".
Kendati begitu, bantuan tersebut dikembalikan oleh sang dosen dan meminta untuk diberikan kepada yang berhak.
Ini adalah persoalan laten terkait pemberian bantuan yang kerap salah sasaran. Beruntung, kali ini penerima adalah orang yang jujur dan mengembalikan bantuan itu. Bagaimana kalau yang menerima adalah orang yang tak bertanggung jawab?
Selain itu ada juga cerita seorang guru yang menjadi Youtuber dadakan untuk memberikan pelajaran kepada murid-muridnya.
Berikut kumpulan artikel terpopuler di Kompasiana, Jumat (01/05/2020):
Lucunya Negeri Ini, Seorang Rektor pun Dapat Bansos dari Presiden
Tas Bansos dari Presiden. Gambar via cnnindonesia.com
Entah mau bersikap tepuk kening atau malah memaklumi, sepertinya kita cukup dibuat bingung mengenai persoalan bantuan sosial yang terjadi di lapangan saat ini.
Agaknya sistem penyaluran Bansos begitu rumit hinggalah hal-hal sepele pun dipermasalahkan. Dan di saat-saat duka seperti ini pencitraan sudah tiada harganya lagi. (Baca Selengkapnya)
Mengenang Irrfan Khan, Inilah Perjalanan Karier Sang Aktor Unik
Aktor India Irrfan Khan meninggal dunia di usia 53 tahun. (Sumber: indiewire.com)
Bagi yang pernah menontonnya, tentu masih ingat adegan Pi saat berjuang hidup di dalam sekoci kapal yang tenggelam bersama zebra, orang utan, dan Indian Tiger yang bernama Richard dalam film The life of Pi yang diluncurkan tahun 2012.
Film Life of Pi berhasil meraih berbagai penghargaan dan perannya yang unik menunjukkan kepiawaian Irrfan Khan dalam berakting.
Berikut perjalanan karier sang aktor. (Baca Selengkapnya)
Mempertanyakan Implementasi Kartu Prakerja di Masa Pandemi
Siapa konsumennya di tengah daya beli masyarakat yang menurun dan ekonomi anjlok ini? Lalu mau buat usaha seperti apa di tengah ketidakpastian perputaran social trust saat ini. (Baca Selengkapnya)
Tantangan Guru Menjadi "YouTuber Dadakan" Selama Proses Belajar dari Rumah
Kamera nyender di atas helm (Dokumentasi Pribadi)
Siapa yang menyangka, bila pagebluk membuat guru menjadi pengisi konten, vloger bahkan YouTuber.
Anda jangan membayangkan pada saat take video, saya menggunakan kamera khusus semacam DLSR yang harga termurahnya setara 2 kali tunjungan profesi guru.
Saya hanya menggunakan alat seadanya, kamera HP Samsung J7+ yang lensanya mulai buram karena pernah jatuh berkali-kali. Juga jangan dibayangkan bila saya dibantu asisten yang siap sedia untuk take atau pause video kapanpun saya mau. (Selengkapnya baca di sini)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H