Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Populer dalam Sepekan: Peduli pada Pejuang Jalanan Lainnya hingga Mengelola Cemas Selama Pandemi

19 April 2020   05:25 Diperbarui: 19 April 2020   05:43 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendapat cerita dari temannya, Kompasianer Ozy Alandika berbagi kisah tentang petani karet yang kesulitan mencari toke alias agen penjemput karet.Jikapun ketersediaan karet dari petani cukup banyak, laniutnya, toke karet cenderung pilih-pilih dalam membeli.

Kemudian bagaimana dengan petani kopi? Harga kopi di pasaran turun dari 5.000 sampai 10.000 perkilo.

"Saat ini gudang kopi banyak yang tutup dan distribusi kopi ke provinsi lain begitu terhambat," tulis Kompasianer Ozy Alandika. (Baca selengkapnya)

3. Beban Berat Pasien Gangguan Jiwa Selama Masa Pandemi Covid-19

Sebagai psikiater, Dokter Andri juga juga berperan aktif dalam memutuskan rantai penularan Covid-19 dan mengurangi orang datang ke rumah sakit jika tidak terlalu penting atau masih bisa ditunda.

Ia menceritakan lewat tulisannya, beberapa pasien yang ditemui pada satu bulan terakhir rata-rata orang yang memiliki riwat penyakit sudah sembuh dan belakangan ini kambuh.

Pandemi Covid-19 ini, tulisnya, telah menimbulkan ketakutan dan kecemasan yang akhirnya membuat kondisi pasien kembali seperti dulu terutama sekali adalah pasien gangguan cemas.

"Mereka mengatakan bahwa gejala-gejala cemas mulai muncul seiring pemberitaan yang masif terkait Covid-19 ini," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

4. Jaga Jarak Sudah, Kalau Jaga Timbangan Berat Badan?

Ternyata selama di rumah saja, menurut Kompasianer Listhia HR, menimbullkan permasalahan lain: kita bertemu dengan kegiatan yang mengasyikan, tapi suka bikin menyesal karena ternyata menyumbang pada berat badan. Alias berat badan bertambah.

Kegiatan tersebut adalah ngemil. Camilan atau makanan kecil memang paling enak dijadikan teman hampir di segala suasana.

Bukan karena keadaan atau suasana yang mesti disalahkan ketika kita kerap ngemil, tapi bisa tidak menahan diri untuk mengerem mencamil makanan yang sebenarnya tubuh tidak begitu perlu?

Untuk itu, kali ini Kompasianer Listhia HR memberi beberapa kiat untuk menghadapi keinginan mencamil saat di rumah saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun