Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Terpopuler: Dari Dampak PSBB hingga Kehadiran Anarko Sindikalis

16 April 2020   05:25 Diperbarui: 16 April 2020   05:21 3775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah di Indonesia, ternyata masih menyisakan pro dan kontra terhadap nasip para ojol: mereka diperbolehkan mengambil penumpang atau tidak.

Akan tetapi tidak hanya para ojol yang terdampak, para pedagang keliling serta pekerja lapangan juga merasakannya secara langsung. Oleh karena itu, bagaimana nasib mereka selama "dirumahkan" ini?

Selain itu, kabar mengenai aksi Anarko tidak kalah menjadi perhatian warganet setelah ada seorang yang mengaku diri sebagai Ketua Anarko Sindikalis.

Inilah konten menarik dan terpopuler di Kompasiana: dari dampak penerapan PSBB, Anarko Sindikalis, hingga budaya hidup sehat jika pandemi covid-19 usai.

1. Ojol Jadi "Anak Emas", Kita Jangan Lupa Memperhatikan yang Lain
Bu Wiwin, pedagang kecil yang menjual terang bulan. (Foto: Hendra Wardhana)
Bu Wiwin, pedagang kecil yang menjual terang bulan. (Foto: Hendra Wardhana)

Memang benar pandemi memukul nasib ojol. Dan tidak salah bahwa wabah telah mengubah hari demi hari banyak orang. Oleh karena itu, sementara banyak pihak peduli pada ojol, kita jangan sampai lupa pada yang lain. (Baca selengkapnya)

2. Anarko Sindikalis, Vandal atau Tumbal?
Seorang buruh dari Aliansi Buruh Karawang melakukan aksi vandalisme saat mengikuti aksi Hari Buruh Internasional (May Day) di klawasan By Pass, Karawang, Jawa Barat, Rabu (1/5/2019). Aksi tersebut untuk menyalurkan aspirasi dan kekecewaan buruh terhadap pemerintah. (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar via KOMPAS.com)
Seorang buruh dari Aliansi Buruh Karawang melakukan aksi vandalisme saat mengikuti aksi Hari Buruh Internasional (May Day) di klawasan By Pass, Karawang, Jawa Barat, Rabu (1/5/2019). Aksi tersebut untuk menyalurkan aspirasi dan kekecewaan buruh terhadap pemerintah. (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar via KOMPAS.com)

Di negara mana pun di seluruh dunia, keberadaan kelompok terorganisasi dengan ideologi anarkis tersebut sudah lazim dicurigai, diawasi, atau bahkan ditumpas sejak awal. Jadi, benarkah akan ada aksi anarko dalam waktu dekat? (Baca selengkapnya)

3. Habis Stafsus Milenial, Bangkitlah Kaum Rebahan
Ilustrasi: Rebahan bukan berarti tidak produktif via pexels.com (PEXEL.COM/OLA DAPO)
Ilustrasi: Rebahan bukan berarti tidak produktif via pexels.com (PEXEL.COM/OLA DAPO)

Mulanya kaum ini diremehkan oleh orang-orang, tapi di tengah pandemi seperti sekarang, siapa yang paling taat untuk tetap di rumah? Kaum rebahan! Jadi tolong hargai mereka dengan usahanya tetap rebahan. (Baca selengkapnya)

4. Yuk, Melihat Covid-19 dari Kacamata Berbeda!
Wastafel sederhana karya Ayah Dul. (Foto: Nursini Rais)
Wastafel sederhana karya Ayah Dul. (Foto: Nursini Rais)

Masalah pandemi ini setidaknya mengajarkan 2 hal: hidup sehat dan bersih itu penting! Kini kita sadar, bahwa dengan hidup sehat dan bersih amat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat seperti ini, tentu saja, tidak berhenti jika pandemi ini usai, bukan? (Baca selengkapnya)

5.  Merenungi Drama "A World of Married Couple" dan Poligami sebagai Jalan Keluar Perselingkuhan
Sumber drambeans.com/JTBC
Sumber drambeans.com/JTBC

Kalau masalah cinta segitiga, mana mungkin poligami jadi jalan keluar. Di politik saja, kamu tidak bisa di tengah dan harus ada keberpihakan. Lantas, adakah pembenaran poligami yang bisa kita dapat dari film "A World of Married Couple" ini? (Baca selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun