Menkumham Yasonna Laoly mewacanakan untuk membebaskan puluhan narapidana untuk mencegah penyebaran corona semakin meluas.
Ia mengatakan Kemenkumham dapat mengeluarkan dan melepaskan 30.000 hingga 35.000 narapidana.
Selain itu ada juga soal imbas wabah Corona yang langsung berdampak kepada driver transportasi online.
Driver transportasi online adalah salah satu paling terdampak dari wabah Corona. Mereka bukan tak ingin tinggal di rumah. Namun, mereka harus menyambung hidup demi keluarga.
Pemerintah bukan tak berbuat apa-apa. Namun, meski sudah diambil berbagai langkah untuk menstop penyebaran Covid-19, dampak negatifnya tidak bisa dielakan.
Berikut lima artikel terpopuler di Kompasiana yang bisa kamu simak:
Menkumham Ingin Bebaskan Puluhan Ribu Napi karena Wabah Corona, Tepatkah?
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly | Gambar: KOMPAS.com (ANTARA/ Indrianto Eko Suwarso)
Entah disebabkan oleh faktor timbulnya rasa peduli kondisi orang lain atau karena dipaksa keadaan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang mengelola sekian banyak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) berencana "cuci gudang".
Maksudnya adalah, Kemenkumham dikabarkan bakal membebaskan sekitar 30 ribu warga binaan, baik berusia tua maupun muda (anak-anak), yang selama ini tengah menjalani sanksi hukum di hotel prodeo karena tersandung masalah dengan masa tahanan berbeda-beda. (Baca selengkapnya di sini)
Takdir dalam Sejarah dan Tantangan Penanggulangan Virus Korona
Dok. Christopher Reinhart
Pada saat sebagian orang dengan kokoh mempertahankan diri untuk melakukan pembatasan gerak fisik (yang lebih sering disebut social atau physical distancing) dan mengutuk orang-orang lain yang mengabaikan usulan ini, kita telah mengabaikan suatu aspek humaniora yang mungkin menyebabkan semua "pengabaian" tersebut.
Saya tidak menulis untuk menjustifikasi aksi pengabaian pembatasan gerak fisik yang dilakukan beberapa kelompok di dalam masyarakat. Namun, saya ingin memberikan penjelasan dan opsi tandingan yang barangkali akan membuat patuh orang-orang. Apa itu? (Baca selengkapnya di sini)
Duhai Siswa, Sebenarnya Guru Juga Rindu dengan Sekolah!
Dok. Ozy V. Alandika
Setelah sekolah ditinggali, daring dan tugas mengambil alih. Siswa dipersilahkan memanfaatkan dengan sepenuh hati untuk belajar dari rumah. Barangkali, tak seseru saat mereka belajar di sekolah. Tapi, Covid-19 masih melanda, mau bagaimana lagi!
Pasti ada kerinduan yang mendalam bagi siswa untuk bisa segera pergi ke sekolah. Demikian juga kami, para guru. (Baca selengkapnya di sini)
Arti Kata "Yahudi & Bani Israil" yang Jarang Diketahui
Umat Yahudi (Sumber: Alinea.id)
Yahudi dan Bani Israil mungkin istilah yang sangat populer bagi kita. Saya rasa, hampir semua masyarakat Indonesia tahu atau setidaknya pernah mendengar dua kata tersebut.
Tapi tahukah kamu arti dari kata tersebut? (Baca selengkapnya di sini)
Gara-gara Covid-19, Driver Online Jadi "ODP" dan Semakin Parah
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Driver transportasi online adalah salah satu paling terdampak dari wabah Corona. Mereka bukan tak ingin tinggal di rumah. Namun, mereka harus menyambung hidup demi keluarga.
Pemerintah bukan tak berbuat apa-apa. Namun, meski sudah diambil berbagai langkah untuk menstop penyebaran Covid-19, dampak negatifnya tidak bisa dielakan. Bahkan tanda-tanda keberhasilan untuk mengurangi wabahnya saja belum terlihat. Jumlah korban manusia dari hari ke hari semakin banyak.
(Simak artikel selengkapnya di sini)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H