Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Terpopuler: Hati-hati Semprot Disinfektan hingga Mengenal Kebijakan Darurat Sipil

31 Maret 2020   03:34 Diperbarui: 31 Maret 2020   03:44 2711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lockdown lokal terpantau di sejumlah kampung di sekitar Jalan Kaliurang, Sleman, DIY pada Minggu (29/3/2020) (dok. Hendra Whardana).

Penyemprotan disinfektan ke arah tubuh dalam rangka mencegah penyebaran virus corona marak dilakukan. Namun, itu rupanya adalah sebuah cara yang salah. Musababnya, cairan disinfektan tidak baik untuk kulit manusia dan dapat menyebabkan iritasi.

Selain itu ada juga mengenai kebijakan Jokowi yang baru dikeluarkan mengenai pembatasan sosial berskala besar dan diiringi dengan kebijakan darurat sipil.

Berikut lima artikel terpopuler di Kompasiana yang sayang untuk kamu lewatkan:

Apakah Penyemprotan Disinfektan ke Tubuh Akan Efektif?

Ujicoba bilik disinfektan di Bandara Lombok, Kamis (26/3/2020)(Dok. Humas Provinsi NTB via Kompascom)
Ujicoba bilik disinfektan di Bandara Lombok, Kamis (26/3/2020)(Dok. Humas Provinsi NTB via Kompascom)

Kalau kita lihat lagi bagaimana virus ini menular dari satu orang kepada orang lain bahwa melalui droplet. Jadi virus bisa tertular langsung dari orang yang bicara keras, batuk atau bersin di depan kita dalam jarak 1 meter.

Selain itu secara tidak langsung jika droplet yang mengandung virus tersebut jatuh ke meja, sakelar lampu, gagang telepon, gagang pintu, atau lokasi yang biasa disentuh orang, maka hal ini juga bisa jadi sumber penularan.

Oleh karena itu yang penting kita harus benar memperhatikan bahwa tangan kita tidak menyentuh tempat-tempat yang orang lain juga menyentuh di luar rumah. Selain itu juga tangan kita yang belum jelas sudah menyentuh apa saja untuk tidak menyentuh mulut, hidung, atau mata. (Baca selengkapnya di sini)

Melihat "Local Lockdown" di Sejumlah Kampung di Sleman dan Konsekuensi yang Wajib Diperhatikan

Lockdown lokal terpantau di sejumlah kampung di sekitar Jalan Kaliurang, Sleman, DIY pada Minggu (29/3/2020) (dok. Hendra Whardana).
Lockdown lokal terpantau di sejumlah kampung di sekitar Jalan Kaliurang, Sleman, DIY pada Minggu (29/3/2020) (dok. Hendra Whardana).

Di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, beberapa kampung terlihat telah membatasi akses masuk dan keluar, baik untuk warganya maupun masyarakat umum. Bagaimana kondisi di sana? (Baca selengkapnya di sini).

Jangankan Memikirkan Anggaran Keluarga, Pendapatan Saja Tidak Ada

Sumber foto: Bussiness Insider
Sumber foto: Bussiness Insider

Keputusan tinggal di rumah tanpa pekerjaan merupakan keputusan yang beresiko bagi mereka yang mempunyai pendapatan harian.

Tanpa pekerjaan sehari, mereka tidak mempunyai pendapatan. Mereka ini bergantung pada hasil dari pekerjaan yang mereka lakonkan selama sehari.

Profesi tukang bangunan, misalnya. Umumnya, mereka digaji per hari dan itu pun bergantung keahlian mereka sebagai pekerja bangunan. (Baca selengkapnya di sini)

Berapa Kecepatan Maksimal Manusia di Lari 100 Meter?

Ilustrasi sumber foto rio2016 via kompas.com
Ilustrasi sumber foto rio2016 via kompas.com

Thomas Burke dari Amerika Serikat mampu menyabet medali emas lari 100 meter putra Olimpiade 1896. Kecepatan Burke ketika mendapatkan emas adalah 12 detik.

Jika dibandingkan dengan rekor dunia saat ini, Burke makin kalah. Rekor dunia lari 100 meter kini dipegang Usain Bolt dari Jamaika. Bolt berlari 100 meter dengan kecepatan 9,58 detik yang dia torehkan pada Agustus 2009 di Berlin, Jerman.

Lari 100 meter tentu membutuhkan waktu karena menempuh jarak dari start ke finish. Lalu, berapa sebenarnya kecepatan maksimal manusia untuk lari 100 meter? (Baca selengkapnya di sini)

Mengenal Darurat Sipil yang Disampaikan Jokowi

Kompas.com/Antara
Kompas.com/Antara

Presiden Joko Widodo memerintahkan dilakukan pembatasan sosial skala besar dengan didampingi kebijakan darurat sipil. Apa bedanya dengan darurat militer? (Baca selengkapnya di sini)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun