Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Terpopuler: Mulai dari UN Ditiadakan hingga Derita Sopir Taksi di Tengah Corona

25 Maret 2020   03:46 Diperbarui: 25 Maret 2020   03:43 2826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama dengan DPR sepakat meniadakan Ujian Nasional tahun ini. Keputusan itu pun disetujui oleh Presiden RI Jokowi.

"Keputusan ini sebagai bagian dari sistem respons wabah Covid-19 yang salah satunya adalah pengutamaan keselamatan kesehatan rakyat. Seperti yang telah disampaikan bahwa sistem respons Covid-19 harus menyelamatkan kesehatan rakyat, daya tahan sosial, dan dunia usaha," kata Fadjroel melalui keterangan tertulis, Selasa (24/3/2020), sebagaimana Kompasiana kutip dar KOMPAS.com.

Selain tentang ditiadakannya UN, artikel terpopuler di Kompasiana adalah tentang derita sopir taksi di tengah pandemi Covid-19. Bagaimana kisahnya?

Berikut artikel terpopuler yang Kompasiana sajikan untuk kamu:

Hore, UN Ditiadakan!

2019-03-19-un-dihapus-1-5e794fbed541df3abe7e5f02-5e7a0ef4097f364a676cf503.jpg
2019-03-19-un-dihapus-1-5e794fbed541df3abe7e5f02-5e7a0ef4097f364a676cf503.jpg
Harus diapresiasi keputusan yang sangat strategis yang berani diambil oleh DPR, dan terutama Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang sejak awal sudah berencana menghapus dan mengganti Ujian Negara ini.

Ya, wabah virus corona seakan menjadi area bagi Mendikbud untuk membuktikan gagasan cemerlangnya bagi sistem pendidikan yang lebih baik di negeri ini.

(Selengkapnya baca di sini)

UN 2020 Ditiadakan, Perekonomian Bisa Tambah "Gelagapan"?

Kompas.com
Kompas.com
Harus diakui, keputusan itu memang merugikan sejumlah pihak. Betapa tidak, anggaran yang disalurkan untuk menyelenggarakan UN menjadi "mubazir". Bisa dibayangkan, seberapa banyak anggaran yang terbuang akibat dibatalkannya UN pada tahun ini.

Belum lagi, kerugian atas waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan siswa dan guru di sekolah dalam menghadapi UN. Hal ini tentu bukan sesuatu yang menyenangkan untuk diterima.

(Selengkapnya baca di sini)

Darurat Bencana, Anggaran UN Larikan Saja ke Penanganan Coronavirus

Ilustrasi
Ilustrasi

Tentu saja anggaran untuk UN itu besar nilainya. Ada ratusan miliar.

Namun, karena UN batal, maka opsi pengalihan dana miliaran ini menjadi bijak kiranya jika dialihkan kepada penanganan dan pemberantasan coronavirus.

(Selengkapnya baca di sini)

Lockdown "Nyepi" Bali di Tahun Baru Saka dan Sebuah Kisah Sebelumnya

Perayaan ibadah Nyepi di Bali | Foto: KOMPAS.com/Gary Lotulung
Perayaan ibadah Nyepi di Bali | Foto: KOMPAS.com/Gary Lotulung
Nyepi, hening tanpa aktifitas merupakan hal yang biasa dilakoni orang Bali (umat Hindu umumnya). Mengingat dalam teologi Hindu dikenal Catur Asrama, empat tahapan kehidupan untuk mencapai kehidupan bahagia lahir bathin, dunia akhirat, Moksartham Jagadhita Ya Caiti Dharma.

Keempat tahapan itu yakni... (Selengkapnya baca di sini)

Derita Sopir Taksi Saat Wabah Corona Melanda Negeri

dok. Dizzman
dok. Dizzman
Beberapa hari lalu saya baru saja kembali dari perjalanan dinas dengan pesawat udara, dan menghadapi pemandangan cukup mengagetkan ketika keluar pintu bandara menuju ke parkiran taksi.

Akhirnya saya pilih taksi warna putih karena merekalah yang sebenarnya termasuk sulit mendapatkan penumpang dibanding si biru.

Begitu masuk taksi sayapun langsung bertanya pada pak supir apa yang sebenarnya terjadi. (Selengkapnya baca di sini)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun