Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

[Populer dalam Sepekan] Hadirnya Kerajaan-kerajaan Fiktif | PHP ala Staf HRD | Manisnya Kadu Baduy

26 Januari 2020   22:22 Diperbarui: 27 Januari 2020   08:28 2280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada artikel yang dibuat Kompasianer Seto Wicaksono, ia mengisahkan pengalamannya sebagai staf HRD --khususnya di bagian perekrutan.

Jika diperhatikan, sebenarnya ada banyak makna tersirat di balik kalimat "ditunggu aja info selanjutnya, ya", pada setiap selesai proses interview yang biasa disampaikan di akhir interview oleh para staf HRD.

Setidaknya, ada hal yang ingin disampaikan secara tidak langsung melalui kalimat tersebut kepada para pelamar.

Yang paling utama, tulisya, sesuai dengan kalimat yang disampaikan: mohon menunggu. Sebab, biasanya ada beberapa kandidat yang juga direview dalam waktu bersamaan.

"Saran saya sih, tidak perlu malu bertanya perihal berapa lama harus menunggu terkait hasil dari proses interview, sebab hal itu lebih baik agar mendapat kepastian dibanding misuh dan mangkel juga berkata bahwa staf HRD itu PHP," tulis Kompasianer Seto Wicaksono. (Baca selengkapnya)

5. Manis Legit Kadu Baduy dengan Rasa "Masyallah"

Pada pembuka tulisannya, Kompasianer Pram menanyakan satu pertanyaan menarik: pernah kecewa membeli buah durian dengan rasa daging yang hambar?

Di musim durian saat ini, para pedagang musiman juga bermunculan. Buah dengan khas aroma yang menyengat itu pun banyak dijajakan di sejumlah lapak di pinggir jalan.

Kondisi fisik kulit keras dan berduri, bagi pembeli yang masih awam memilih durian, tentu gampang yang tertipu.

Tapi, cobalah sesekali datang ke Baduy dan mencoba kadu alias durian asli Baduy.

Tidak susah mendapatkan Kadu Baduy saat musim seperti ini. Di terminal Ciboleger sebagai pintu masuk menuju Kampung Adat Suku Badut sudah banyak orang yang menjajakan.

Namun, lanjut Kompasianer Pram, jika ingin menikmati suasana yang berbeda bisa membeli dari warga Baduy yang menjual di teras depan rumahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun