Sebab, lanjutnya, memajukan bangsa itu tidak akan pernah berhenti, karena tolak ukur kemajuan itu akan terus berubah.
"Oleh karena itu Sumpah Pemuda saya sebut sebagai Never Ending Goals, karena narasi Sumpah pemuda menjadi afirmasi positif kepada setiap insan bangsa," tulis Kompasianer Tareq Albana.
Tetapi, jalan itu masih panjang. Ada banyak keresahan dan rintangan yang dialami oleh pelajar atau ilmuwan Indonesia di luar negeri. (Baca selengkapnya)
3. Jalur Evakuasi Defisit BPJS Kesehatan
Melebarnya defisit BPJS Kesehatan menyampaikan pesan tentang masa depan program kesehatan nasional. Oleh karenanya perlu penanganan yang cepat dan tepat.
Ada banyak perangkat yang dipersiapkan guna mendukung itu seperti menaikan cukai rokok hingga tarif premi BPJS Kesehatan.
"Bila dirunut ke belakang, skema negatif arus cash flow BPJS Kesehatan terjadi karena berbagai faktor, dari persoalan kepatuhan pembayaran, moral hazard penggunaan pelayanan, hingga di titik ekstrim adanya potensi fraud," tulis Kompasianer Yudhi Hertanto.
Sayangnya, ini menjadi paradoks dalam pelaksanaan BPJS Kesehatan. (Baca selengkapnya)
4. Katanya Punya Smartphone Canggih, tapi...
Sebagai generasi 90an, Kompasianer Irmina Gultom, merasakan betul perubahan teknologi yang terjadi selama ini. Semisal: smartphone.
Menurutnya, yang paling membedakan dari bagaimana perkembangan ponsel yang kentara saat ini ada 3 hal, yaitu internet, kamera, dan game.
"Mereka yang haus akan popularitas, sebisa mungkin terus meng-upgrade penampilannya dengan gonta-ganti gadget. Bahkan mereka rela membeli smartphone yang masih belum dipasarkan secara resmi alias masih pre-sale," tulis Kompasianer Irmina Gultom.
Namun, yang kemudian menjadi pertanyaan adalah untuk apa mereka selalu upgrade? (Baca selengkapnya)