Ketika kami tanyakan, itu memang ondel-ondel pesanan. Dibuat dari sekarang untuk sebuah acara. Bahkan dulu Sanggar Cahaya Kelvin pernah mendapat pesanan ondel-ondel dengan tinggi sekira 15 meter.
"Cukup banyak memang pesanan seperti ini," katanya sambil menunjuk ondel-ondel setengah jadi itu, "apalagi jika dekat-dekat ulang tahun Jakarta. Kadang (malah) kami tidak sanggup mengerjakannya. Makanya kami oper ke sanggar lain mengerjakan orderan," lanjutnya.
Harga setiap ondel-ondel beragam. Namun, untuk biaya produksi 1 ondel-ondel yang digunakan ngamen bisa habis Rp. 1,5 - 2 juta. Itu sudah termasuk gerobak dan alat pemutar musik di dalamnya.
Merawat ondel-ondel bisa dibilang gampang-gampang-susah. Sebab setiap kali pulang ngamen, ada saja ondel-ondel yang kainnya sobek atau rangkanya patah. Jika sudah seperti itu mesti diperbaiki. Apalagi jika musim hujan, ondel-ondel bisa lebih mudah rusak.
***
Sanggar Cahaya Kelvin ini memang diinisasi untuk mengisi kegiatan warga. Bahkan sampai terkenalnya, ada saja orang-orang dari luar Jakarta atau luar pulau Jawa sengaja datang untuk belajar.
"Namanya juga sanggar, jika ada yang datang dan ingin belajar pasti kami terima," katanya.
Di sanggar itu juga pernah didatangi mahasiswa untuk penelitian. Alasannya memang belajar, namun tujuannya beragam.