Berbicara mengenai perilaku boros biasanya berbanding lurus dengan gaya hidup konsumtif.Â
Gaya hidup ini di sisi lain dapat memuaskan seseorang, namun di sisi lain dapat menjerumuskan kehidupan seseorang. Ini terjadi apabila seseorang memaksakan gaya hidup konsumtif yang tidak sesuai dengan kemampuannya.Â
Menurut Gatot Tri, gaya hidup mampu membuat seseorang memiliki hutang kartu kredit yang besar. Padahal membayar tagihan minimal saja tidak mampu.
Menilai diri kita boros memang relatif. Pada dasarnya tidak ada standar tertentu yang mengkategorikan kita boros atau tidak boros (baca selengkapnya).
3. Menakar GPS, Bahaya dan Faedahnya
Memperhitungkan dan mempertimbangkan, adalah cara terbaik dalam menakar suatu hal berdasarkan tingkat rasionalisasi dan akal sehat atas dua pilihan.
Sebagai contoh, Muis Sunarya coba menakar penggunaan Global Positioning System (GPS) dalam berkendara.
"Kalau bahayanya lebih besar, maka lebih baik diabaikan atau dihindari saja menggunakan GPS itu. Tidak menggunakannya lebih penting dan signifikan," tulisnya.
Namun, realitasnya bahwa penggunaan GPS dapat mengganggu konsentrasi dalam berkendara dan membahayakan (baca selengkapnya).
4. Begini Ketatnya Menjaga Ketersediaan Air Baku di Batam
Saat ini ketersediaan air baku yang cukup di Batam, Kepulauan Riau, menjadi konsen utama.
Lama tinggal di Batam, Cucum Suminar menyadari tidak ada air sungai yang melimpah seperti kota-kota di Pulau Jawa dan Sumatera, tak ada pula mata air yang mengalir deras seperti layaknya di kota lain.Â
"Air baku sepenuhnya hanya mengandalkan air tadah hujan yang ditampung di waduk yang dibangun oleh Otorita Batam/BP Batam," katanya.