Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Canda Imam Nahrawi dan Moeldoko soal Stafnya Main Game Online

29 Januari 2019   09:53 Diperbarui: 29 Januari 2019   10:06 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bermain game online di sela-sela aktivitas tidak saja melanda anak-anak muda, yang sering disebut hightech. Tetapi mereka para pekerja dewasa pun demikian.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, misalnya, yang bercerita soal stafnya yang sering main game online.

Kata Imam, ia heran mengapa mereka tidak pulang ke rumah selepas jam kerja. Menurutnya, mereka sekongkol untuk mabar (main bareng).

"Ketika sudah jam pulang saya heran kenapa mereka masih di sini ramai-ramai. Ternyata staf saya sering sekongkol untuk mabar, main bareng. Sampai-sampai tidak ngeh kalau menterinya lewat," tuturnya saat konferesi pers Piala Presiden Esports 2019 di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (28/1).

Meski begitu, Imam melanjutkan, dirinya tetap bersyukur dengan adanya game online. Sebab, para stafnya bisa melepaskan penat usai bekerja seharian.

"Ini juga yang mengilhami bahwa Esports akan menjadi potensi besar di Indonesia," ujarnya.

Senada dengan Imam, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purnawirawan Moeldoko pun demikian. Ia mengaku pertama terheran-heran mendengar adanya kompetisi game online. Katanya, apa asyiknya menonton orang main ponsel.

"Pertama kali saya denger juga engga ngerti. Ini apaan ya. Apa asyiknya nontonin orang main hp. Gila juga ini orang ya," ungkapnya.

"Ini ada Esports juga jangan-jangan staf KSP pada mabar (main bareng), engga kerja nanti," canda Moeldoko.

Meski begitu ia mengaku telah ada perubahan paradigma di anak muda seiring dengan perkembangan teknologi. Dan ia pun melihat atlet-atlet di Indonesia memiliki potensi dan bakat serta nilai-nilai sportivitas.

Karena itulah Bekraf, Kemenpora, Kantor Staf Kepresidenan, Kemenkominfo, dan Indonesia Esport Premier League (IESPL) bekerja sama mengadakan Piala Presiden Esport 2019. Ajang ini digelar mulai pada 28 Januari 2019 di delapan kota berbeda untuk menjalani fase penyisihan. Nantinya, tim terbaik dari masing-masing kota kualifikasi akan mengikuti bootcamp dengan pelatih dan manajer ahli ESPL untuk selanjutnya bersaing di babak Grand Final pada 30-31 Maret 2019 mendatang di Istora Senayan, Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun