Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Proteksi Anak dari Kecanduan Gawai dengan 4 Tips Ini

11 Desember 2018   18:33 Diperbarui: 13 Desember 2018   17:09 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak bermain gawai | foto: express.co.uk

Gawai kini tidak lagi bisa dipisahkan dalam kehidupan modern saat ini. Bahkan tak berlebihan kalau gawai adalah kebutuhan primer, yang tidak saja bagi orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Meski hal itu masih bisa diperdebatkan.

Sudah jamak di sekililing kalau anak-anak dekat gawai. Sebenarnya, ini bagus untuk wadah pembelajaran. Namun di sisi lain si anak kerap kecanduan, dengan berbagai dampaknya.

Ketika sudah begini, orangtua pun sering kebingungan menghadapi dan membatasi si anak dengan gawainya.

Di Kompasianival 2018, Psikiater Anak Rosliana Verauli membagikan tips-tips bagaimana melindungi anak dari ketergantungan gawai melalui workshop "101 Memproteksi Anak di Era Digital", yang diselenggarakan di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Sabtu (08/12/2018).

Yuk, simak tips-tips dari Rosliana Verauli berikut ini:

1. Batasi waktu penggunaan gawai

Tips pertama adalah hal paling dasar yang bisa dilakukan, yakni membatasi waktu anak anda bermain gawai.

Memberi waktu bermain di Sabtu dan Minggu saja setidaknya bisa mengurangi tingkat ketergantungan mereka terhadap gawai.

2. Alihkan mereka dengan kegiatan Lain

Mengalihkan si buah hati untuk menjauh dari gawainya bisa menjadi solusi. Dengan memperbanyak kegiatan bisa menjadikannya tidak lagi memiliki waktu untuk bermain gadget.

Ini sangat bisa diterapkan kepada anak prasekolah atau di bawah lima tahun, karena mereka setidaknya butuh waktu 5 jam dalam bermain, baik itu secara aktif, maupun pasif.

Psikiater Anak Rosliana Verauli di Kompasianival 2018 saat workshop
Psikiater Anak Rosliana Verauli di Kompasianival 2018 saat workshop
3. Bimbing dan peduli terhadap apa yang mereka baca dan tonton

Ketika mereka sedang asyik dengan gawainya, ada baiknya orangtua mmengawasi mereka. Kemudian menentukan dan memimbing apa yang perlu dan sepatutnya si anak konsumsi adalah hal wajib yang dilakukan orangtua.

4. Komunikasi yang efektif

Cara terakhir dan terpenting dalam memproteksi anak dari kecanduan gawai adalah dengan melakukan komunikasi intensif dan efektif. Sebab, bila komunikasi dengan anak kurang tepat, bisa-bisa menjadikan hubungan orangtua dengan anak anda semakin renggang dan membbuat anak semakin menjauh.

Akhirnya, jangan hindari anak dari gawai, karena toh gawai juga mempunyai banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak.

Selama mencoba.

(JOS/ibs)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun